Kajian Akhlak Pribadi: Istiqomah Teguh dalam Keimanan dan Perjuangan

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Pendahuluan

Di tengah derasnya arus godaan, tantangan zaman, dan guncangan moral di era modern ini, seorang muslim sangat membutuhkan sikap istiqomah dalam menjalani kehidupan. Tanpa istiqomah, iman bisa goyah, dan amal bisa terhenti di tengah jalan.


Apa Itu Istiqomah?

Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqomah berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsisten.

Secara terminologis (dalam akhlak Islam), istiqomah adalah:

Keteguhan hati dan konsistensi seseorang dalam mempertahankan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT, meski menghadapi berbagai rintangan, godaan, dan ujian hidup.

Gambaran orang yang istiqomah laksana batu karang di tengah samudera: tak bergeming meskipun diterjang ombak yang besar dan bertubi-tubi.


Perintah Istiqomah dalam Al-Qur'an

فَذَٰلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ...
“Maka karena itu, serulah (mereka) kepada agama ini dan beristiqomahlah sebagaimana diperintahkan kepadamu, dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka...”
(QS. Asy-Syura: 15)


Perintah Istiqomah dalam Hadis

قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
“Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqomahlah.”
(HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa keimanan yang benar harus disertai dengan istiqomah. Iman saja tidak cukup jika tidak dibuktikan dengan konsistensi dalam ketaatan.


Buah Istiqomah

Allah SWT menjanjikan banyak keutamaan bagi orang-orang yang istiqomah:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا...
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: ‘Tuhan kami adalah Allah’ lalu mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih...’”
(QS. Fushshilat: 30–32)

Buah istiqomah antara lain:

  1. Dijauhkan dari rasa takut dan sedih yang berlebihan.

  2. Tidak gentar menghadapi masa depan, dan tidak berlarut-larut menyesali masa lalu.

  3. Mampu mengendalikan emosi saat tertimpa musibah, tidak larut dalam kesedihan.

  4. Tetap tegar dan semangat menyongsong hari esok, meskipun pernah gagal di masa lalu.


Penutup

Istiqomah adalah pelita dalam kegelapan zaman. Ia menjaga hati tetap hidup, amal tetap mengalir, dan iman tetap bercahaya. Meskipun sulit, istiqomah adalah jalan menuju husnul khatimah dan ridha Allah SWT.

Ya Allah, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu.
(اللهم ثبت قلوبنا على دينك)


Sumber Bacaan:

  1. Syarah Riyadhus Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Jilid 1, hlm. 260–264

  2. Kuliah Akhlak, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A., hlm. 97–103

Komentar