RAJAB

Oleh Drs. Abu Bakar





Salah satu bukti cinta  seseorang kepada Baginda Nabi Muhammad SAW adalah menghindari / menjauhi dari mengamalkan atau mempercayai isi suatu hadits yang terindikasi lemah, mungkar dan atau palsu (maudlu') oleh para ahli hadits yang amanah dan tsiqqoh (jujur dan kredibel) dan pasang badan menjaga kesucian, kemuliaan dan marwah Baginda Nabi Muhammad SAW dari tangan-tangan jahil dan kotor yang mengatakan ini dan itu dari Beliau, atau mengatas namakan Beliau, padahal bukan dari Beliau SAW.  Oleh karena itu hendaklah kita hindari sejauh-jauhnya, sebab tidak menguntungkan bagi kita dunia akhirat. Masih mending kita pending atau kita diam tidak mengamalkan sambil mencari tahu, apakah hadits itu betul-betul shahih. Kalau shahih atau minimal hasan atau shahih lighairihi atau hasan lighairihi, yess kita amalkan, tetapi jika ternyata lemah atau palsu secara permanen atau muthlaq,  maka wajib ditinggalkan hadits tersebut.  Begitupun kalau ragu-ragu, lebih baik ditinggalkan.   Ingat hadits :

من عمل عملا ليس عليه امرنا فهو رد.

dan hadits :

دع ما يريبك الى ما لا يريبك .

Hadits lemah dan palsu berikutnya adalah seputar "Rajab".  Perhatikan redaksinya :


رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر امتى . قيل : يا رسول الله، ما معنى فولك : رجب شهر الله ؟ قال : لانه مخصوص بالمغفرة ، ثم ذكر حديثا طويلا . رغب في صومه ثم قال : لا تغفلوا عن اول ليلة رجب فانها ليلة تسميها الملاءكة الرغاءب .

" Rojabun syahrullaahi, wa sya'baanu syahrii, wa romadloonu syahru ummatii.  Qiila : Yaa Rasulallaahi, maa ma'na qoulika : Rojabun syahrullaahi ?  Qoola : Li annahu makhshuushun  bil maghfiroti. Tsumma dzakaro hadiitsan thawiilan.   Roggoba fii shaumihi tsumma qoola :  Laa taghfuluu 'an awwali lailati rojabin  fa innahaa lailatun tusammiihal malaa-ikatu arrogoo-iba ".

Artinya :

"Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadlan adalah bulan ummatku. Ditanyakan (para sahabat bertanya) : Wahai Rasulallah, apakah makna ucapanmu  bahwa Rajab itu adalah bulan Allah ?   Beliau (SAW) menjawab : Karena sesungguhnya bulan Rajab itu bulan yang dikhususkan dengan maghfiroh (memohon ampun). Kemudian hadits ini disebut dengan panjang lebar.  (Beliau berkata) : Pada bulan ini disenangi berpuasa.  Kemudian Beliau bersabda : Janganlah kamu lalaikan dari permulaan malam bulan Rajab ini, karena sesungguhnya permulaan malam bulan ini adalah satu malam yang dinamakan oleh para Malaikat : Malam Raga-ib (malam yang menggembirakan) ".

Penjelasan :

- Hadits di atas adalah موضوع  = palsu.

- Raga-ib adalah suatu shalat yang dilaksanakan pada malam pertama bulan Rajab untuk menyambut kehaditannya.

- Riwayat yang berhubungan dengan shalat ini telah disepakati oleh para ahli hadits, bahwa tidak ada satupun hadits yang shahih menerangkan adanya shalat ini, dan kalaupun ada jelas dan yakin adalah hadits palsu (maudlu'). Begitupun tentang puasa yang dikhususkan hari tertentu atau tanggal tertentu, tidak ada yang shahih.  Kecuali yang shahih adalah puasa setiap hari  Senin-kamis selama bulan ini, atau puasa Dawud atau puasa Al Ayyaamul Bidl, setiap tanggal 13, 14 dan 15.  

- Berkata Imam  Al Fairuz Badiy : Sesungguhnya hadits yang berhubungan dengan shalat ini kesemuanya termasuk hadits-hadits palsu. Dan pendapat ini merupakan ittifaq (konsensus/kesepakatan) para ahli hadits.

Dan masih banyak lagi hadits palsu lainnya tentang shalat atau puasa yang dikhususkan pada bulan Rajab ini.

Demikian, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.


Sumber bacaan :

1. Kitab Silsilah Ahaditsudl Dlo'ifah wal Maudlu'ah, Syaikh Nashiruddin Al Albany.

2. Buku Himpunan Hadits Lemah dan Palsu, karya Qosim Koho dan A.Yazid, hal. 265-271.

3. Kitab Dlo'ifut Targhib wat Tarhib, Syaikh Nashiruddin Al Albany, dll.

Komentar