Seri Tauhid (2): Kemuliaan Akhlak dan Keindahan Amal yang Menghiasi Ahlussunnah Wal Jamaah

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Kaum Ahlussunnah wal Jamaah senantiasa dihiasi dengan akhlak dan kemuliaan yang merupakan bagian dari kesempurnaan akidah dan buah dari keimanan yang benar.

1. Memerintahkan Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran

Mereka senantiasa memerintahkan manusia untuk berbuat kebajikan dan mencegah perbuatan mungkar, sebagaimana Allah Subḥānahu wa Ta'ālā berfirman:

كنتم خير أُمّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وتَنْهَونَ عَنِ المُنْكَرِ وتُؤْمِنُونَ بِاللهِ.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (QS Āli 'Imrān [3]: 110)

"Al-ma'ruf" adalah segala sesuatu yang dicintai Allah, seperti keimanan dan amal saleh. Sedangkan "al-munkar" adalah segala yang dibenci dan dilarang Allah, sesuai dengan syariat. Tahapan pencegahan kemungkaran menurut kemampuan:

  1. Dengan tangan (kekuasaan).

  2. Dengan lisan (nasihat, dakwah).

  3. Dengan hati (tidak ridha terhadap kemungkaran).

2. Menjaga Persatuan dan Meramaikan Masjid

Mereka menjaga integritas dan persatuan, serta aktif menghadiri shalat berjamaah, termasuk shalat Jumat. Hal ini merupakan syiar Islam dan bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

3. Memberi Nasihat sebagai Bagian dari Agama

Ahlussunnah selalu memberikan nasihat secara bertahap kepada umat. Nasihat adalah inti dari agama.

وَالنُّصْحُ : إِرَادَةُ الخَيْرِ لِلْمَنْصُوحِ لَهُ وَإِرشَادُهُ إِلَى مَصالِحِهِ.

"Nasihat adalah menghendaki kebaikan bagi yang dinasihati dan membimbingnya kepada perbaikan dirinya."

Ahlussunnah bersikap dinamis, inovatif, dan progresif dalam menyikapi perkembangan zaman, dengan tetap berpegang pada Al-Qur'an, Sunnah, dan kaidah para ulama salaf.

4. Saling Menolong dan Peduli Sesama

Mereka saling menolong dalam kebaikan dan merasakan penderitaan sesama. Sabda Nabi Muhammad Ḥallallāhu 'alaihi wa sallam:

المُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشٟدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا.

"Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan satu sama lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Bersabar dan Ridha terhadap Takdir

Mereka sabar dalam musibah, bersyukur dalam nikmat, dan ridha terhadap takdir Allah. Definisi dari istilah penting:

  • الصَّبْرُ عِنْدَ الْبَلَاء: Menahan diri dari keluh kesah saat mendapat musibah.

  • الشُّكْرُ عِنْدَ الرَّخَاء: Menggunakan nikmat untuk ketaatan kepada Allah.

  • الرِّضَا بِمَرْ القَضَاء: Ridha atas semua keputusan Allah yang sedang terjadi.

6. Menghias Diri dengan Akhlak Mulia

Ahlussunnah sangat menjaga akhlak mulia dan mengamalkan hadits:

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا.

"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Akhlak terbaik adalah yang paling lembut (أَلْيَنُهُم), paling halus (أَلطَفُهُم), dan paling indah (أَجْمَلُهُم).


Semoga kita termasuk golongan Ahlussunnah wal Jamaah yang senantiasa dihiasi oleh akhlak yang mulia dan amal yang indah, serta istiqamah dalam kebenaran dan kasih sayang kepada sesama.


Komentar