Oleh Drs. Abu Bakar
Ada beberap tafsir yang penting yang diungkapkan mufassirin (para ahli tafsir Al Quran) dalam surat Al Fiil. Dan kita tentu sangat butuh mengetahui penjelasan para ahli tersebut, untuk menambah wawasan pengetahuan ke-Islaman kita yang sangat terbatas ini. Baik kita ungkapkan dari ayat pertama sampai ayat terakhir (ke-5), agar kita dapat membacanya dan menterjemahkannya secara utuh.
بسم الله الرحمن الرحيم .
١- الم تر كيف فعل ربك باصحاب الفيل .
٢- الم يجعل كيدهم في تضليل .
٣- وارسل عليهم طيرا ابابيل .
٤- ترميهم بحجارة من سجيل .
٥- فجعلهم كعصف ماكول .
Artinya :
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah.
2. Bukankan Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia.
3. dan Dia Mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong.
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar.
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakat (ulat).
Tafsir ayat ke-3 :
" طيرا ابابيل "
Makna "Abaabiil" menurut sahabat Abu Salamah adalah bergolong-golongan (berbondong-bondong). Menurut Ibnu Abbas dan Dlohhak adalah sebahagian (suatu rimbongan) mengikuti sebahagian yang lain. Ibnu Zaid mengatakan, "Abaabiil" itu artinya berbeda-beda yang datang, ada yang datang dari sana ada yang dari sini, mereka datang dari berbagai tempat.
Imam Ibnu Jarir Ath-Thobary, salah seorang Ulama Tafsir kenamaan dan juga ahli hadits mengatakan yang bersumber dari sahabat sahabat Abdullah bin Harits bin Naufal mengenai firman Allah (ayat 3) : ....Thairan Abaabiil, yaitu burung-burung yang memotong jalan. Ibnu Abbas r.a.mengatakan : Burung-burung ababil itu mempunyai belalai seperti belalai burung (pada umumnya) dan mempunyai tapak tangan berikut jari-jarinya seperti tapak tangan anjing. Ikrimah mengatakan : Burung Ababil itu adalah burung yang hijau-hijau yang keluar dari (arah) laut, mempunyai kepala seperti kepala srigala. Sementara Ubaid bin Umair r.a.mengatakan : Thairan Ababil itu adalah burung-burung yang hitam-hitam yang berasal dari laut, pada masing-masing paruh dan kukunya terdapat batu (membawa batu).
Rawi-rawi sanad dari hadits para sahabat ini (Atsar), menurut Imam Ibnu Katsir, adalah shahih.
Kalau digabungkan dari beberapa pandangan sahabat di atas, menjadi lengkap. Artinya, burung ababil itu ada yang berwarna hitam, sebagiannya ada yang berwarna hijau.
Imam Ibnu Abi Hatim lebih detail lagi meriwayatkan seputar "Burung Abaabiil" ini yang bersumber dari sahabat 'Ubaid bin 'Umair r.a., dia berkata : Sewaktu Allah hendak menghancurkan pasukan tentara bergajah itu, Allah mengutus (mengirim) untuk mengalahkan mereka, burung-burung yang muncul dari (arah) laut, bagai burung-burung yang akan menyambar (menerkam), setiap burung membawa 3 buah batu yang dapat melumpuhkan, 2 buah pada dua kakinya dan 1 buah pada paruhnya (cucuknya). 'Ubaid bin 'Umair r.a. selanjutnya mengatakan : Maka datanglah kawanan burung tersebut hingga berbaris di atas kepala mereka (pasukan tentara bergajah), kemudian burung-burung itu berteriak dan melemparkan batu yang ada pada kaki dan paruhnya. Tidak ada sebuah batupun yang jatuh di atas kepala seseorang dari mereka, melainkan menembus sampai ke dubur (pantat), dan tidak ada sebuah batupun yang jatuh pada tubuhnya, melainkan menembus sampai ke lambung sebelahnya. Pada saat yang sama, Allah mengutus (mengirim) angin yang sangat kencang (macam angin tornado), hingga menyapu bersih batu-batu tersebut. Maka semakin mencekamlah keadaannya, mereka dihancurkan semuanya.
Demkian qishah nasib pasukan tentara bergajah itu. Semoga bermanfaat dan menambah keyakinan akan Kekuasaan Allah SWT. Baarokallaahu fiikum.
Sumber bacaan :
1. Kitab Tafsir Bil Manshush, Ibnu Katsir, Jld.IV, hal. 3.090-3.096.
2. Tafsir Depag RI, hal. 1.103-1.104, dll.
Komentar
Posting Komentar