DO'A MEMOHON HIDAYAH, KETAQWAAN, KEHORMATAN DIRI DAN KECUKUPAN

Oleh Drs. Abu Bakar




Orang Islam yang beriman senantiasa haus dan butuh akan petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT.  Mereka meyakini bahwa tanpa petunjuk, bimbingan dan pertolongan dari Allah SWT, segala apa yang dicita-citakan tidak akan berhasil dan tidak akan tercapai.  Karena itulah, karakter orang Islam yang beriman itu, selalu rendah hati (tidak sombong), gigih berjuang dan berusaha, tetapi tetap penuh tawakkal kepada Allah SWT dan pandai mensyukuri nikmatNya.  Atau bila mendapat nikmat, ia bersyukur kepada Allah SWT, yaitu ditandai dengan rajinnya  ber-infaq, shadaqah dan berbagi kepada orang-orang dlu'afa.  Sebaliknya, jika belum mendapat keberuntungan atau kena musibah, ia sabar dan tetap istiqomah menjalankan keta'atan-keta'atan sambil terus berusaha mengatasi keadaan disertai mulutnya basah berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT.

Diantara do'a yang diungkapakan adalah sebagai berikut (mohon dihafal dan diamalkan) :

اللهم اني اسالك الهدى والتقى والعفاف والغنى .

Dibaca :

- Alloohumma innii as-alukal hudaa  wat- tuqoo  wal 'afaafa  wal ghinaa.

Artinya :

" Ya Allah, sesungguhnya  aku memohon kepadaMu hidayah (petunjuk, bimbingan), ketaqwaan (nurut perintah, menjauhi larangan), kesucian diri  (terjaga dan terpelihara dari kedurhakaan), dan kecukupan (rasa kaya hati) ".  [ HR. Muslim, Tirmidzy, Ibnu Majah, dan Ahmad dari sahabat Abdullah ibnu Mas'ud r.a., hadits shahih ]

Sedikit penjelasan :

- Do'a di atas adalah memohon kepada Allah Ta'ala : hidayah, taqwa, 'iffah (kehormatan diri) dan kecukupan.

- Do'a di atas termasuk do'a yang tidak terikat waktu dan tempat,  artinya boleh diamalkan kapan saja dan di mana saja, asal di tempat yang baik dan di waktu yang baik.  Boleh usai wiridan shalat wajib, boleh di ujung shalat, yakni di tahiyat/selesai tahiyat akhir sebelum salam, boleh tengah malam atau usai qiyamullail, boleh usai shalat dluha, dan lain-lain.  

- Menurut sahabat Abdullah bin Mas'ud r.a.,  Nabi SAW suka membaca do'a tersebut di atas.

Demikian, semoga bermanfaat. Basrokallaahu fiikum.


Sumber bacaan :

1. Al- Ma'tsuraat , Abu Khadijah bin Abdurrahman, hal. 284-285.

2. Kitab Al Adzkar, An- Nawawy Damaskus.

3. Buku Pedoman Dzikir dan Do'a, Prof.Dr. Hasbi, dll.

14/02/21 08.11 - Drs. Abu Bakar: SETETES EMBUN PAGI


Komentar