Oleh Drs. Abu Bakar
Puasa dan hajji adalah termasuk 'ibadah (mahdloh/khusus) yang tidak boleh memalungkannya terhadap selain Allah, dengan kesepakatan (konsesnsus) segenap 'Ulama. Barang siapa yang menyembah (beribadah) kepada selain Allah, maka sesungguhnya ia telah jatuh tersungkur ke dalam syirik akbar. Demikian halnya orang yang berpuasa atau berhajji ke Ka'bah dalam taqarrub (mendekat diri) kepada wali atau mayit, atau lainnya dari makhluk-makhluk. Sama lagi, macam orang berhajji ke suatu kuburan dalam rangka taqarrub kepada pemilik kuburan (mayit) tersebut, maka ini semua adalah termasuk syirik akbar yang bisa mengeluarkan seseorang dari Agamanya, sama saja apakah seorang hamba mengerjakannya atau mempercayai kebolehannya. Percaya terhadap kebolehannya saja sudah termasuk syirik akbar, apa lagi mengerjakannya.
Berikutnya, syirik dalam ibadah thawaf.
Thawaf adalah suatu 'ibadah badaniyah ('ibadah mahdloh) yang tidak boleh dipalingkan, kecuali hanya kepada Allah Ta'ala, dan tidak boleh mengerjakan thawaf kecuali pada Ka'bah Musyarrofah. Hal ini semua disepakati oleh segenap 'Ulama. Barang siapa mengerjakan thawaf di kuburan Nabi atau kuburan orang sholeh, atau di tempat tertentu hatta di Ka'bah Musyarrofah pun, tetapi dalam rangka taqarrub kepada selain Allah Ta'ala, maka sesungguhnya ia telah jatuh tersungkur ke dalam syirik akbar, dengan kesepakatan seluruh 'Ulama kaum muslimin (Ahlus-Sunnah).
Demikian seterusnya, 'ibadah-'ibadah yang masih tersisa lainnya, macam tawakkal (berserah diri kepada Allah SWT), tabarruk (memohon keberkahan), ta'zhim baligh (pengagungan/penghormatan yang tepat), khudlu' (tunduk), membaca Al Quran, berdzikir/berdo'a, adzan, taubat, inabah....., ini semua adalah macam-macam 'ibadah yang tidak dipalingkan kepada selain Allah. Barang siapa memalingkan sedikit saja dari macam-macam ibadah tersebut kepada selain Allah, maka sesungguhnya ia telah jatuh tersungkur ke dalam syirik akbar.
Perhatikan firman Allah SWT berikut :
ان صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له .....
Artinya :
" Sesungguhnya, shalatku, ibadah hajjiku (qurbanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagiNya....". (QS. Al An'am : 162, 163)
Ayat lain :
" Kerjakanlah shalat karena (perintah) Tuhanmu, dan berqurbanlah....". (QS.Al Kautsar : 2)
" Ya Allah, jauhkanlah kami dari segala macam bentuk dan rupa kesyirikan, baik syirik yang tersembunyi (tidak disadari) maupun syirik yang terang dan nampak. Bimbinglah hati dan pikiran kami ke dalam Tauhid dan 'Aqidah yang haq, 'ibadah yang haq, akhlaq yang haq dan mu'amalah yang haq ".
Demkian, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.
Sumber bacaan :
1. Kitab Tahdzib Tasymil 'Aqidah Islamiyah, hal. 75-76.
2. Kitab Syarah Tauhid, Fathul Majid.
3. Kitab Muqarrar Tauhid.
4. Kitab 'Aqidatul Mukmin, dll.
Komentar
Posting Komentar