Oleh Drs. Abu Bakar
Dalam Kitab Fiqh Sunnah selanjutnya dijelaskan, adab buang air besar/kecil berikutnya :
11. Hendaklah menghilangkan sesuatu dari dua jalan kemaluan (qubul dan atau dubur) dari najis itu, wajib dengan batu atau yang semakin dengannya, yakni dari setiap benda yang keras yang suci yang dapat menghilangkan kenajisan, bukan benda yang dimuliakan. Atau menghilangkan najis dari dua jalan kemaluan itu hanya dengan air saja, atau (boleh) dengan kedua-duanya secara bersamaan. Hal ini didasari hadits :
إذا ذهب احدكم الى الغائط فليستطب بثلاثة أحجار ، فانها تجزيء عنه.
(Idzaa dzahaba ahadukum ilal ghaa-ithi falyastathibba bi tsalaatsati ahjaarin fa innahaa tujzii-u 'anhu)
Artinya :
"Apabila salah seorang kamu pergi menuju jamban (wc), maka hendaklah ia membersihkan (istinja/menghilangkan najasah) dengan tiga buah batu, sesungguhnya tiga buah batu itu mencukupi untuk membersihkan (istinja)". [ HR. Ahmad, Abu Dawud dan Daruquthni dari 'Aisyah r.a. ]
Hadits lain :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يدخل الخلاء فاحمل انا وغلام نحوي إداوة من ماء وعنزة فيستنجي بالماء.
Artinya :
"Adalah Rasulullah SAW memasuki jamban (wc), lalu aku dan seorang anak laki-laki semacam aku membawa suatu wadah (bejana) dari air dan batu lembing, maka Beliau bercebok (membersihkan najis dari buang air besarnya) dengan (memilih) air". (HR. Muttafaq 'alaih dari Anas r.a.)
Hadits lain :
أن النبي صلى الله عليه وسلم مر بقبرين فقال: إنهما يعذبان ، وما يعذبان في كبير . أما أحدهما فكان لا يستنزه من البول ، واما الآخر فكان يمشي بالنميمة.
Artinya :
"Sesungguhnya Nabi SAW pernah melintasi dua quburan, lalu Beliau berkata : Sesungguhnya dua quburan ini sedang disiksa dan keduanya disiksa dalam memberatkan. Adapun salah satu dari kedua quburan itu adalah, ia tidak membersihkan dari air kencingnya (jorok). Dan adapun yang lainnya (yang kedua) adalah, ia berjalan (di muka bumi sambil) mengadu domba (orang lain)". [ HR. Jama'ah dari Ibnu 'Abbas r.a. ]
Atsar sahabat :
Dari Anas r.a. marfu'an (sampai kepada Nabi SAW) :
تنزهوا من البول فان عامة عذاب القبر منه.
Artinya :
"Bersihkanlah (dengan sebaik-baiknya) air kencingmu, karena pada umumnya siksa qubur itu lantaran dari air kencing".
Kesimpulan yang dapat dipetik :
- cara membersihkan dari buang air besar itu, boleh dengan batu atau benda lain yang kasap yang dapat menghilangkan najis di dubur itu, macam tissu dan lainnya. Atau cukup dengan air saja, atau boleh dengan cara kedua-duanya.
- hendaklah hati-hati dengan air kencing. Hendaklah membersihkan kemaluan dengan sebaik-baiknya setelah selesai buang air kecil. Jagalah air kencing jangan sampai mincerat kemana-mana, arahkan di saluran air kencing yang baik, lalu bersihkan kemaluan dengan baik pula, agar kita terhindar dari 'adzab qubur lantaran air kencing.
Demikian, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.
Sumber bacaan :
1. Fiqh Sunnah jilid 1 hal. 32.
2. Subulussalam, Ashshon'any.
3. Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid.
4. Fiqih Tarjih, dll.
Komentar
Posting Komentar