GHIBAH

 Oleh Drs. Abu Bakar




Secara bahasa, kata "Ghibah" diambil dari kata : 

غاب - يغيب - غيبة

(ghaaba - yaghiibu - ghiibatan), artinya : umpat, fitnah (mengumpat/memfitnah/menggunjing).

Apakah ghibah itu menurut Baginda Rasul SAW ?

Dalam Kitab Sunan Abu Dawud halaman 566, hadits nomor 4.874 dijelaskan :

عن ابي هربرة ر.ع. أنه قيل: يا رسول الله ، ما الغيبة ؟  قال: ذكرك اخاك بما يكره ، قيل: افرايت ان كان في اخي ما أقول ؟  قال:  إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته ،  وان لم يكن فيه ما تقول فقد بهته.

('an abii Hurairata r.a., annahu qiila : ya Rasulallaahi, mal ghiibatu? Qoola : dzikruka akhooka bimaa yakrahu, qiila : Afara-aita inkaana fii akhii maa aquulu?  Qoola : inkaana fiihi maa taquulu faqod ightabaitahu, wa in lam yakun fiihi maa taquulu faqod bahattahu)

Artinya :

Dari Abi Hurairah r.a., bahwasanya Beliau ditanya : "Wahai Rasulallah, apakah ghibah itu ?  Beliau menjawab : (Yaitu) menyebut-nyebutnya kamu terhadap saudaramu mengenai  apa-apa yang ia benci (sesuatu yang tidak disukai saudaramu)".  Ditanyakan (lagi kepada Beliau) : Apakah pendapat Tuan, jika ada pada saudaraku itu apa-apa yang saya katakan (tersebut) ?  Beliau menjawab : Jika ada padanya, apa-apa yang kamu katakan itu, maka (tetep) sesungguhnya kamu telah menggunjingnya (mengumpatnya), tetapi jika tidak ada padanya, apa-apa yang kamu katakan itu, maka sungguh kamu telah mendustakannya".  (HR. Abu Dawud dari Abi Hurairah r.a., hadits shahih menurut tahqiq Muhammad Sulaiman Al Qathuny)

Hadits di atas diriwayatkan pula oleh Imam Muslim, Tirmidzy, An-Nasa-i dan Imam Ahmad.

Ghibah termasuk dosa besar. Al Imam Al Hafizh Syamsuddin Adz-Dzhaby, atau yang dikenal dengan Imam Adz-Dzahaby dalam Kitabnya, "Al Kaba-ir" ( الكبائر ), memasukkan masalah ghibah ini ke dalam urutan dosa-dosa besar yang ke-53, termasuk bagian dari :

اذى المسلمين وشتمهم

(Menyakiti orang-orang Islam dan mencaci-maki mereka)

Pada bagian akhir kutipan ayat, Imam Adz-Dzahaby mengutip ayat :

ولا تجسسوا ولا يغتب بضكم بعضا.......

"Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan (orang lain), dan janganlah kamu menggunjing (mengumpat/memfitnah) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain.  Apakah salah seorang kamu suka memakan daging (bangkai) saudaramu dalam keadaan mati, padahal kamu tidak menyukainya?  Takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang (terhadap hamba-Nya)". [ QS. Al Hujurat : 12 ]

اللهم اني اعوذ بك من منكرات الأخلاق والأعمال والاهواء .

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala  keburukan akhlaq, 'amal dan hawa nafsu (serakah)" !

Semoga kita dapat terhindar dari dosa ghibah.  Wallaahu a'lam.

Demikian, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.


Sumber bacaan :

1. Kitab Sunan Abu Dawud, Tahqiq Abu Muhammad Sulaiman Al Qathuny.

2. Kitab Kaba-ir, Imam Adz-Dzahaby.

3. Kuliyah Akhlaq, Prof.Dr.Yunahar Ilyas Lc., MA., dll.

Komentar