Oleh Drs. Abu Bakar
Bahagian berikutnya, akhlaq terhadap Rasulullah SAW :
2. Mengikuti Dan Mentaati Rasul SAW.
Mengikuti Rasulullah SAW (ittibaa'ur rasuul) adalah salah satu bukti kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Allah berfirman :
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم ، والله غفور رحيم .
Artinya :
"Katakanlah (ha Muhammad ! ) : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS.Ali - 'Imran : 31)
Rasulullah SAW diutus, sebagaimana rasul-rasul yang lain, diutus oleh Allah SWT untuk diikuti dan dipatuhi. ( Tengoklah ayat dan tafsirnya, QS. An-Nisa : 64 ! )
Apa saja yang datang dari Rasulullah SAW harus diterima, apa yang diperintahkan ya diikuti, dan apa yang dilarangnya ditinggalkan. ( Tengoklah QS. Al Hasyr : 7 ! )
Ketaatan kepada Rasulullah SAW bersifat muthlaq, karena taat kepada Beliau merupakan bagian dari taat kepada Allah SWT. ( Tengoklah QS. An-Nisa : 80 ! )
Dalam banyak ayat, Allah SWT meletakkan perintah taat kepada Rasulullah SAW sesudah perintah taat kepada Allah SWT. Adakalanya perintah taat kepada Rasulullah SAW disebut secara eksplisit, sehingga kalimatnya menjadi, "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul", dan adakalanya dengan di'athofkan (diikutkan) saja kepada perintah taat kepada Allah SWT, sehingga kalimatnya, "Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya". ( Tengoklah QS. An-Nisa : 59 dan Ali 'Imran : 32 ! )
Perbedaan redaksi tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW diberi kewenangan tidak hanya menjelaskan dan menegaskan ajaran dan aturan Allah dalam Al Qur'an, tetapi juga dalam menetapkan apa-apa yang belum ditetapkan oleh Al Qur'an, seperti shalat misalnya. Nabi SAW lah yang menunjukkan bagaimana tatacara shalat yang di dalam Al Qur'an tidak dijelaskan. Beliau bersabda :
صلوا كما رأيتموني أصلي.
"Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sedang shalat !". ( HSR. Bukhari )
Dalam Al Qur'an, Allah SWT memerintahkan shalat kepada umat Islam secara garis besarnya saja atau secara gelobal. Bagaimana kaifiatnya (cara-caranya), gerakan-gerakannya dan bacaan-bacaannya, Nabi SAW lah yang menunjukkannya dan menetapkannya. Karena itu kita harus mengikuti dan mencontoh cara-cara shalat Nabi SAW itu secara baik dan benar.
Tentu masih banyak contoh-contoh perkara yang ditunjukkan dan ditetapkan oleh Baginda Nabi SAW itu.
Demikian kajian bersambung ini, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.
Sumber bacaan :
- Sama seperti episod yang lalu (episod ke-83).
Komentar
Posting Komentar