Oleh Drs. Abu Bakar
Salah satu bukti cinta kita kepada Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah menghindari, tidak meyakini dan tidak mengamalkan konten-konten hadits yang terindikasi lemah dan atau palsu menurut para ahli hadits, terutama berkenaan dengan urusan-urusan 'ibadah mahdloh dan urusan-urusan 'aqa-id (kepercayaan dan keyakinan), sebab kedua urusan ini adalah masalah yang prinsipal, sehingga harus didasari keyakinan yang kuat dan dugaan yang kuat. Kecuali konten hadits tersebut berkenaan dengan urusan akhlaq/adab dan urusan mu'amalah duniawiyah, sebahagian 'Ulama ahli hadits membolehkan mengamalkannya, asalkan hadits tesebut tidak terlalu lemahnya.
Hal di atas semata-mata karena takut peringatan Nabi SAW yang berisi ancaman keras :
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار .
"Barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah dia siapkan tempat duduknya di api neraka". (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Abi Hurairah r.a. Hadits ini, menurut ahli hadits adalah hadits mutawatir)
Hadits lemah dan atau palsu berikutnya adalah hadits seputar kepercayaan Takhayyul, "Hari-hari Naas atau Hari-hari Keberuntungan" , sebagai berikut :
يوم السبت يوم مكر وخديعة ، ويوم الاحد يوم غرس وبناء ، ويوم الاثنين يوم سفر وطلب رزق ، ويوم الثلاثاء يوم جديد وبأس ، ويوم الأربعاء لا اخد ولا عطاء ، ويوم الخميس يوم طلب الحوائج ودخلول على السلطان ، ويوم الجمعة يوم خطبة ونكاح.
(Yaumus sabti yaumu makrin wa khadii'atin, wa yaumul ahadi yaumu gharsin wa binaa-in, wa yaumul itsnaini yaumu safari wa tholabi rizqin, wa yaumuts tsulatsaa-i yaumu hadiidin wa ba'sin, wa yaumul arbi'aa-i laa akhdin walaa 'athoo-in, wa yaumul khamiisi yaumu tholabil hawaa-iji wa dukhuulin 'alas sulthooni, wa yaumul jumu'ati yaumu khithbatin wa nikaahin)
Artinya :
" Hari Sabtu adalah hari yang penuh muslihat (perbuatan makar) dan tipu daya, hari Ahad adalah hari (untuk) menanam pohon dan membangun (suatu bangunan). Hari Senin adalah hari yang baik untuk bepergian dan mencari rizqi, sedang hari Selasa adalah hari besi dan hari untuk berperang. Hari Rabu adalah hari yang tidak boleh diadakan serah-terima (suatu transaksi), sedang hari Kamis adalah hari yang baik untuk mencari penghasilan serta dapat menghadap kepada Penguasa. Adapun hari Jum'at adalah hari untuk meminang dan hari untuk menikah ".
Penjelasan :
- Hadits di atas menurut para ahli hadits adalah Hadits Dlo'if (lemah).
- Menurut penyelidikan ahli hadits, dalam sanad hadits di atas ada beberapa rawi yang cacat, yaitu :
1. Rawi yang bernam : 'Athiyah.
2. Rawi yang bernama : Fudlail.
3. Rawi yang bernama : Sal-laam.
4. Konten hadits di atas mengandung unsur 'aqa-id, yakni kepercayaan Takhayyul, dan diduga kuat adalah hasil hayalan manusia, bukan dari Allah dan Rasul-Nya. ( - pen.). Wallaahu a'lam.
Demikian, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.
Sumber bacaan :
1. Himpunan Hadits Lemah dan Palsu, hal. 256-257, karya Qosim Koho dan A.Yazid.
2. Silsilah al Ahaditsudl Dlo'ifah wal Maudlu'ah, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.
3. Shahihut Targhib wat Tarhib, Syaikh Al Albany, dll.
Komentar
Posting Komentar