ADAB MINUM

Oleh Drs. Abu Bakar



Salah satu nikmat dari nikmat-nikmat Allah SWT adalah makan dan minum. Dan jika kita akan menghitung nikmat-nikmat Allah SWT tersebut, niscaya kita tidak akan sanggup  menghitungnya.  (Tengoklah QS.Ibrahim ayat 34 bersama tafsirnya !)

Khusus untuk minum, ada beberapa adab tatakerama yang senantiasa mesti kita jaga dan kita lestarikan sesuai tuntunan Baginda Rasul SAW yang telah disampaikan oleh para 'Ulama.  

Paling Tidak Ada 6 Adab Tatakerama Ketika Minum :

1. Hendaklah dengan tangan kanan ketika mengambil/mengangkat gelas atau wadah lainnya.

Nabi SAW bersabda :

لا يأكلن أحدكم بشمال ولا يشربن بها...

Artinya :

"Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kamu makan dengan tangan kiri dan jangan sekali-kali ia minum dengan tangan kiri,  sebab syetan itu makan dengan tangan kiri dan minum juga dengan tangan kiri".  (HR. Al Mundziry dari 'Abdullah bin 'Umar r.a.)

2. Minum hendaklah dalam keadaan duduk.

Sahabat Anas bin Malik r.a. menceritakan :

انه نهى أن يشرب الرجل قائما ، قال قنادة : فقلنا فالأكل ؟  فقال : ذاك أشر أو أخبث .

Artinya :

Sesungguhnya Nabi SAW  melarang seseorang minum sambil berdiri.  Berkata Qatadah :  Lalu kami bertanya : Bagaimana dengan makan ?   Maka Rasulullah SAW menjawab : "Hal itu (makan sambil berdiri) lebih buruk lagi".   (HR. Muslim dari Anas r.a.)

Imam Gozali salah seorang 'Ulama yang juga menguasai ilmu kedokteran menyatakan bahwa, minum dalam posisi bersandar sangat tidak baik dan makruh. Hal tersebut memayahkan kerja lambung .  Maka dianjurkan untuk duduk dengan posisi yang tegak.

3. Mengucapkan Basmalah sebelum minum.

إذا أكل أحدكم فليذكر اسم الله تعالى..........

Artinya :

Apabila salah seorang diantara kamu hendak makan (termasuk hendak minum), maka hendaklah menyebut nama Allah Yang Maha Tinggi  (membaca bismillah) di permulaan makan (termasuk minum).  Jika ia lupa membaca bismillah di awalnya, maka hendaklah ia mengucapkan : "Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu" (Dengan menyebut nama Allah diawal makan (atau minum) dan di akhir (makan / minum)".  (HR. Tirmidzy, menurut Tirmidzi, hadits ini hasan)

4. Hendaklah bertahap-tahap cara minumnya, jangan digelonggong sekaligus satu gelas atau satu botol atau satu muk habis. 

Nabi SAW bersabda :

لا تشربوا واحدا كشرب البعير ، ولكن اشربوا مثنى وثلاث ، وسموا إذا أنتم شربتم ، واحمدوا إذا أنتم رفعتم.  

Artinya :

"Janganlah kamu minum dengan satu kali (gelonggongan), bagaikan minumnya hewan unta besar, akan tetapi minumlah dengan cara dua tahap (tegukan) atau tiga tahap (tegukan),  bacalah bismillah apabila kamu mau minumnya dan bacalah Alhamdulillah apabila kamu mau mengangkat (gelasnya untuk ditaruh kembali ditempatnya)".  [ HR. Tirmidzy dari 'Abdullah bin 'Abbas r.a., dan Tirmidzy berkata : hadits ini hasan ]

Hadits lain :

Artinya :

"Hiruplah (serubutlah) air dengan sungguh-sungguh menghirup, tetapi janganlah kamu meneguknya dengan kuat-kuat (digelonggong sekali minum dalam satu gelas atau botol), sebab (penyakit lambung) diantaranya dari meneguk air dengan cara sekaligus itu".  (HR. Thabrany dan Ibnu Hibban)

Karena itu, hendaklah sedikit-sedikit /bertahap-tahap, agar  usus dan perut kita aman,  nyaman dan tidak kembung. (Pen.)

5. Hendaklah tidak bernafas ketika minum.

Nabi SAW bersabda :

إذا شرب أحدكم فلا يتنفس في الإناء ، فإذا أراد أن يعود فلينح الإناء ثم ليعد إن كان يريد.

Artinya :

"Apabila salah seorang kamu hendak minum, maka janganlah menghembuskan nafas pada wadah airnya (gelas dan lainnya).  Apabila ia hendak mengulangi menghembuskan nafas,   maka jauhkanlah gelasnya itu, kemudian hendaklah ia mengulangi lagi jika ia menghendaki".   (HR. Ibnu Majah)

Hadits lain :

Artinya :

Berkata Abi Qatadah r.a. : "Sesungguhnya Nabi SAW melarang menghembuskan nafas di dalam wadah (gelas)"  Maksudnya, menghembuskan nafas pada isi gelas.  (HR. Muttafaq 'alaih dari Abi Qatadah r.a.)

Hikmah dari larangan tersebut, demikian Syaikh 'Utsaimin, bahwa menghembuskan nafas ke dalam gelas itu  dipandang kotor oleh orang yang meminum sesudahnya, terkadang keluar dari nafas itu beberapa macam penyakit dari dalam perut atau dari urat leher atau dari mulut, dan seterusnya.  Karena inilah Nabi SAW melarang manusia menghembuskan nafas ke dalam wadah (gelas).  Tetapi sebaliknya (boleh nafas) sebanyak tiga kali, setiap nafas hendaknya ia menjauhkan mulutnya pada wadah (gelas) tersebut.  

Dalam pandangan modern, manusia itu menghembuskan CO2 (zat karbondioksida) di setiap nafasnya. Zat tersebut jika bercampur dengan H2O (zat hidrogen) yang terkandung dalam air, akan berbaur menjadi zat asam yang tak baik dihirup oleh manusia.

6. Membaca doa setelah minum.

Dalam hadits riwayat Ath-Thabrany, Nabi SAW menganjurkan membaca do'a berikut setelah minum :

الحمد لله الذي جعله عذبا فراتا برحمته ، ولم يجعله أجاجا بذنوبنا.

Dibaca :

Alhamdulillaahil ladzii ja'alahu 'adzban furaatan birahmatihi wa lam yaj'alhu ujaajan bi dzunuubinaa.

Artinya :

"Segala puji milik Allah yang telah menjadikan air tawar menjadi sejuk (adem) dengan rahmat kasih sayang-Nya, dan Dia tidak menjadikan air asin yang memekatkan disebabkan dosa-dosa kami".  (HR. Ath-Thabrani)

Atau cukup dengan membaca "Bismillah atau bismillaahirrahmaanirrahiim" setiap ketika mau minum dan membaca "Alhamdulillaah atau Alhamdulillaahirobbil 'aalamiin" ketika setiap kali selesai minum, sebagaimana hadits Hasan  riwayat Tirmidzy di atas.

Demikian, semoga bermanfaat. Baarokallaahu fiikum.

Sumber bacaan :

1. Riyadlushshoolihiin, Imam An-Nawawi Damaskus, hal. 359.

2. Syarah Riyadl, Syekh 'Utsaimin, jld. 2, hal. 467-469.

3. Al Adzkar, An-Nawawy Damaskus.

4. Shahih Muslim.

5. Sunan Tirmidzy, dll.


Komentar