Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Menjaga Adab, Meraih Berkah, Mengusir Gangguan Setan
Di antara bentuk perhatian Islam terhadap adab rumah tangga adalah panduan doa dalam segala aspek kehidupan, termasuk saat menggauli pasangan suami istri. Hal ini menunjukkan bahwa Islam bukan hanya agama ibadah ritual, tetapi juga mengatur kehidupan sehari-hari agar selalu bernilai ibadah dan terhindar dari gangguan setan.
Sayangnya, sebagian umat Islam masih kurang memperhatikan adab dan doa ketika berhubungan suami istri, padahal doa tersebut sangat dianjurkan dan memiliki manfaat besar, di antaranya:
Manfaat Membaca Doa Sebelum Menggauli Istri
-
Menghidupkan sunnah Nabi ﷺ, sehingga mendapat pahala.
-
Menghalangi gangguan setan dalam hubungan suami istri.
-
Anak keturunan yang lahir (jika Allah takdirkan) akan terjaga dari pengaruh setan—insyaAllah menjadi anak yang saleh/salihah.
1. Doa Suami Sebelum Menggauli Istri
Hadis dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Bismillaah. Allaahumma jannibnasy-syaythaana wa jannibisy-syaythaana maa razaqtanaa.”
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rezekikan kepada kami."
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Doa (Ucapan) Setelah Menggauli
Dalam riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada sahabat yang baru menikah:
كَيْفَ وَجَدْتَ أَهْلَكَ؟ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ
"Kaifa wajadta ahlak? Bârakallaahu laka."
Artinya:
"Bagaimana engkau mendapati istrimu? Semoga Allah memberkahimu."
(HR. Bukhari)
Ucapan ini bisa digunakan sebagai ungkapan kasih sayang dan doa setelah berhubungan, baik oleh suami kepada istri maupun sebaliknya.
Catatan Penting
-
Doa ini tidak hanya berlaku untuk pengantin baru, tetapi juga untuk pasangan yang sudah lama menikah.
-
Bacaan ini sunnah, namun sangat dianjurkan sebagai bagian dari adab islami dalam keluarga.
Sumber Referensi
-
Al-Adzkar – Imam An-Nawawi
-
Pedoman Dzikir dan Doa – Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddiqy
-
Aqidatul Mukmin – Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi
-
dan lain-lain
Komentar
Posting Komentar