Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Sesungguhnya manusia akan merugi, apabila hari-hari dalam kehidupannya dilalui tanpa amal kebaikan. Jika hidup hanya diisi dengan senda gurau, bermain-main, makan minum, dan urusan duniawi yang tak bermakna—maka sejatinya itu adalah kerugian besar.
Perhatikan firman Allah SWT dalam surah Al-‘Ashr (1–3):
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِۙ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
(QS Al-‘Ashr: 1–3)
Umur Dunia Hanya Sejenak Dibanding Akhirat
Hidup kita di dunia ini sangatlah singkat, jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang abadi dan tak berbatas. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
Artinya:
“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”
(QS Al-Hajj: 47)
Ilustrasi Waktu Dunia Menurut Ukuran Akhirat
Jika dikonversi secara ilustratif:
Waktu Menurut Allah | Setara Waktu Manusia |
---|---|
1 hari | 1.000 tahun |
1 jam | ± 41,7 tahun |
2 jam | ± 83,4 tahun |
3 jam | ± 125 tahun |
Artinya, jika seseorang hidup selama 85 tahun, maka di sisi Allah hanya sekitar 2 jam lebih sedikit. Betapa singkat waktu yang kita miliki di dunia ini!
Layakkah Kita Meminta Surga?
Dengan waktu hidup yang sangat singkat itu, berapa banyak amal saleh yang sungguh-sungguh kita lakukan? Sudahkah waktu kita benar-benar kita gunakan untuk ibadah, amal baik, dan memberi manfaat bagi sesama?
Layakkah kita mengharap surga-Nya yang kekal, jika ibadah kita hanya setara dua jam atau kurang? Jika bukan karena rahmat dan ampunan Allah, sungguh, amal kita tidak sebanding dengan ganjaran besar berupa surga-Nya.
"Masuk surga itu bukan karena amalmu, melainkan karena rahmat Allah."
(HR. Muslim)
Penutup: Mari Kita Renungkan
Hidup ini terlalu singkat untuk disia-siakan.
Setiap detik adalah kesempatan emas untuk mendekat kepada-Nya.
Mari kita isi waktu yang sebentar ini dengan iman, amal shalih, kebaikan, doa, istighfar, dan dzikir, serta menyebar manfaat di muka bumi.
Semoga bermanfaat. Baarakallaahu fiikum.
Sumber Bacaan:
-
Tafsir Ibnu Katsir
-
Tafsir Jalalain
-
Tafsir Departemen Agama RI
-
Shahih Muslim – Kitab al-Jannah
Komentar
Posting Komentar