Kajian Adab Hajat: Buang Air Besar dan Kecil

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam adab buang hajat (buang air besar maupun kecil). Islam mengajarkan tata cara buang hajat dengan tertib, teratur, penuh adab, dan menjaga kebersihan serta kesucian.

Berikut ini beberapa adab buang hajat yang diajarkan dalam syariat:


1. Tidak Bercakap-cakap Saat Buang Hajat

Dilarang berbicara, menyanyi, berdzikir, atau menjawab salam ketika sedang buang hajat, kecuali dalam keadaan darurat. Jika bersin, cukup membaca hamdalah dalam hati.

"Bahwa seseorang laki-laki lewat di hadapan Nabi ﷺ yang sedang buang air kecil, lalu ia memberi salam, namun Nabi tidak menjawabnya."
(HR. Muslim, dari Ibnu Umar ra.)


2. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Dilarang menghadap atau membelakangi kiblat saat buang air, kecuali jika berada dalam bangunan atau tempat tertutup seperti toilet.

"Jika kalian buang hajat, maka janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya, tapi hadaplah ke timur atau barat."
(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Ayyub al-Anshari ra.)


3. Posisi Saat Kencing: Lebih Baik Duduk

Kencing sambil duduk lebih utama, namun berdiri juga diperbolehkan jika aman dari percikan najis dan tempatnya tertutup. Ini merupakan bentuk kompromi dua hadis yang sama-sama sahih.

Diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ pernah kencing sambil berdiri (HR. Bukhari) dan juga sering kencing sambil duduk (HR. Abu Dawud).
Imam Nawawi berkata: "Kencing sambil duduk lebih aku sukai, namun berdiri juga boleh jika aman dari najis."


4. Doa Ketika Masuk WC

Disunnahkan membaca doa saat akan masuk toilet:

بِسْمِ اللّٰهِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ
"Bismillāh, Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-khubutsi wal-khabāiṡ."
Artinya: "Dengan nama Allah, ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan perempuan."
(HR. Bukhari dan Muslim, dari Anas ra.)


5. Doa Ketika Keluar WC

Saat keluar dari toilet, disunnahkan mendahulukan kaki kanan dan membaca:

غُفْرَانَكَ
"Ghufrānaka."
Artinya: "Aku memohon ampunan-Mu, ya Allah."
(HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dari Aisyah ra.)

Imam Abu Hatim menyebut bahwa hadis ini adalah yang paling sahih dalam bab doa keluar toilet.


6. Mendahulukan Kaki Kiri dan Kanan

  • Masuk toilet: dahulukan kaki kiri.

  • Keluar toilet: dahulukan kaki kanan.

Ini termasuk sunnah yang diajarkan untuk menjaga adab dan kebersihan.


Penutup

Menjaga adab ketika buang hajat merupakan bagian dari iman dan bentuk penghormatan terhadap fitrah manusia dan syariat Islam.


Semoga bermanfaat.
Bārakallāhu fīkum.


Sumber Bacaan:

  1. Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq, Jilid 1, hal. 30–33

  2. Fiqih Islam, Sulaiman Rasyid

  3. Kitab Tarjih

  4. Al-Adzkar, Imam An-Nawawi

  5. Shahih Bukhari dan Muslim

Komentar