Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Terkadang kita kurang memperhatikan adab-adab dalam mendirikan shalat. Ketika iqamah sedang atau sudah dikumandangkan oleh muazin, kita tetap saja asyik berbicara.
Nah, ini adalah kebiasaan yang tidak baik dan tidak pantas. Seharusnya, kita menyimak dan menghayati bacaan iqamah tersebut. Dan ketika muazin membaca kalimat terakhir, "Laa ilaaha illallaah", maka kita menimpalinya dengan bacaan yang sama.
Namun, tidak diperbolehkan menambahkan bacaan "Muhammadur Rasulullah", karena tidak ada perintah atau teladan dari Nabi Muhammad ﷺ maupun para sahabat.
Setelah iqamah selesai, kita dianjurkan untuk tenang dan fokus terhadap shalat. Tidak diperbolehkan berbicara tentang hal lain, karena hukumnya makruh.
Perhatikan hadits berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ، فَعَرَضَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَحَبَسَهُ بَعْدَ مَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ
"Dari Anas bin Malik berkata: Telah diiqamahkan shalat, lalu ada seorang laki-laki yang menghadap kepada Nabi ﷺ, maka beliau menahannya setelah iqamah dibacakan."
(HR. Bukhari, no. 643)
Demikianlah kajian ringan pagi ini. Semoga bermanfaat.
Baarakallaahu fiikum.
Sumber Bacaan:
-
Shahih Bukhari, hal. 105, Hadits No. 643
-
Kitab Tarjih
-
Fiqih Sunnah
-
Pedoman Shalat, dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar