Kajian Adab: Tawadhu’

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Salah satu bentuk sikap tawadhu’ (rendah hati) adalah merasa selalu membutuhkan Allah Swt., serta senantiasa berdoa dan memohon kepada-Nya demi kebahagiaan dan keselamatan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Di antara doa yang menunjukkan sikap tawadhu’ ini adalah doa memohon perbaikan dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Doa ini tidak terikat oleh waktu dan tempat, artinya boleh dibaca kapan saja dan di mana saja, selama dalam kondisi yang baik dan sesuai adab berdoa.


Lafal Doa (Arab):

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِيَ الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِيَ الَّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
(HR. Muslim, no. 2720)


Bacaan Latin (Transliterasi):

Allāhumma aṣliḥ lī dīnī alladzī huwa ‘iṣmatu amrī,
wa aṣliḥ lī dunyāya allatī fīhā ma‘āsyī,
wa aṣliḥ lī ākhiratī allatī fīhā ma‘ādī,
waj‘alil-ḥayāta ziyādatan lī fī kulli khayr,
waj‘alil-mauta rāḥatan lī min kulli sharr.


Artinya:

"Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang menjadi penjaga urusanku.
Dan perbaikilah duniaku yang menjadi tempat penghidupanku.
Dan perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku.
Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan.
Dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagiku dari segala keburukan."

(HR. Muslim)


Penutup:

Doa ini sangat baik diamalkan oleh setiap Muslim, sebagai wujud kerendahan hati (tawadhu’) dan pengakuan bahwa hanya Allah-lah tempat bergantung atas segala urusan.

Semoga bermanfaat.
Bārakallāhu fīkum.


Sumber Rujukan:

  1. Shahih Muslim, no. 2720.

  2. Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, Damaskus.

  3. Pedoman Dzikir dan Doa karya Prof. Dr. Hasbi Ash-Shiddieqy, hal. 354–376.

  4. Lajnah Pentashih Hadis dan Kitab Kementerian Agama RI.

Komentar