Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
1. Pengertian
Al-Ghaffār artinya Dzat Yang Maha Pengampun. Secara istilah, nama ini menunjukkan sifat Allah ﷻ yang selalu memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berdosa.
Kata “mengampuni” bermakna menutupi dosa dengan ampunan, sehingga dosa tersebut tidak tampak lagi. Artinya, seseorang tetap mulia di dunia maupun di akhirat karena aib dan dosanya ditutup oleh Allah.
Allah ﷻ juga menutupi kekurangan manusia, meskipun manusia seringkali bersalah. Karena maghfirah (ampunan) dari Allah, manusia tetap terhormat dan tidak dipermalukan di hadapan makhluk lain. Namun, jika seorang insan terus-menerus bergelimang dosa, ia akan menjadi makhluk yang hina dan menjijikkan.
Oleh karena itu, agar manusia tetap berada dalam kemuliaan, Allah ﷻ memerintahkan mereka untuk senantiasa beristighfar, yakni memohon ampunan.
Allah ﷻ berfirman:
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًۭا
“Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia adalah Maha Pengampun.”
(QS Nūḥ: 10)
Dengan memahami makna nama Allah Al-Ghaffār, manusia akan sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah dan penuh kekurangan. Jika selama ini tampak mulia, itu karena Allah menutupi dosa dan aibnya. Maka dari itu, wajib bagi manusia untuk memperbanyak istighfar hanya kepada Allah ﷻ.
2. Keutamaan Istighfar
Beberapa keutamaan dan keistimewaan memperbanyak istighfar antara lain:
-
Mendapatkan nikmat dan anugerah yang baik dari Allah
→ (QS Hūd: 3) -
Mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah
→ (QS Āli ‘Imrān: 135) -
Diberi jalan keluar dari setiap kesulitan
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنۡ أَكْثَرَ مِنَ ٱلِٱسْتِغْفَارِ جَعَلَ ٱللَّهُ لَهُ مِن كُلِّ هَمٍّۢ فَرَجًۭا، وَمِن كُلِّ ضِيقٍۢ مَخْرَجًۭا، وَرَزَقَهُ مِنۡ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barang siapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan melegakan setiap kesedihannya, memberi jalan keluar dari setiap kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(HR Ahmad)
3. Waktu-Waktu Utama untuk Beristighfar
Istighfar sangat dianjurkan pada waktu-waktu berikut:
a. Sepanjang hari dan malam
b. Sesudah melakukan suatu dosa
→ (HR Abu Dāwud)
c. Pada waktu sahur (sepertiga malam terakhir)
→ (HR Muslim)
d. Waktu-waktu lainnya yang terbuka untuk berzikir
4. Lafaz Istighfar
Beberapa lafaz istighfar yang dianjurkan antara lain:
-
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
(Astaghfirullāh)
Lafaz ini dapat diucapkan berulang-ulang, dianjurkan sebanyak tiga kali atau lebih, dengan penuh kesungguhan dan kesadaran akan kesalahan.
Rasulullah ﷺ juga bersabda bahwa beliau beristighfar lebih dari 70 kali sehari (HR Muslim dan Abu Dāwud).
Penutup
Menghayati makna Al-Ghaffār akan membentuk pribadi yang sadar diri, rendah hati, dan tidak sombong. Allah Maha Pengampun, tetapi kita wajib memohon ampunan-Nya dengan sungguh-sungguh, agar hidup senantiasa dalam ridha dan keberkahan.
Bārakallāhu fīkum. Semoga bermanfaat.
Sumber Bacaan:
-
Al-Adzkar, Imam An-Nawawi, Damaskus
-
Pedoman Dzikir dan Doa, Hasbi
-
Majalah Persyarikatan, Edisi Paruh Awal Februari 2018, dll.
Komentar
Posting Komentar