Kajian Bulan-Bulan yang Mulia: Al-Asyhurul Hurum

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar




Sebagai umat Islam, seharusnya kita lebih mengenal dan menghafal nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah daripada bulan-bulan kalender Masehi. Bulan-bulan Hijriyah adalah warisan peradaban Islam yang digunakan dalam ibadah, seperti puasa, haji, dan penentuan hari-hari besar agama.

12 Bulan dalam Tahun Hijriyah:

  1. Muharram

  2. Shafar

  3. Rabi‘ul Awwal

  4. Rabi‘ul Akhir

  5. Jumadal Ula

  6. Jumadal Akhirah

  7. Rajab

  8. Sya‘ban

  9. Ramadhan

  10. Syawwal

  11. Dzulqa‘dah

  12. Dzulhijjah


Empat Bulan yang Mulia (Al-Asyhurul Hurum)

Dari 12 bulan tersebut, terdapat 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah ﷻ, yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai Al-Asyhurul Hurum (bulan-bulan haram):

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram…”
(QS At-Taubah: 36)

Empat Bulan Mulia Itu adalah:

  1. Dzulqa‘dah

  2. Dzulhijjah

  3. Muharram

  4. Rajab

Bulan-bulan ini disebut haram bukan karena dilarang, tetapi karena ia disucikan, dimuliakan, dan dilarang berbuat zalim dan dosa di dalamnya. Bahkan, perang pun dilarang, kecuali dalam keadaan terpaksa.

"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah: Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar."
(QS Al-Baqarah: 217)

"Dan janganlah kalian melanggar syiar-syiar Allah…"
(QS Al-Māidah: 2)


Anjuran Memperbanyak Ibadah di Al-Asyhurul Hurum

Imam Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menulis:

ويستحب الإكثار من الصيام فيها
"Disunnahkan memperbanyak puasa sunnah di bulan-bulan tersebut."
(Fiqih Sunnah, Jilid 1, hal. 382)

Puasa-puasa yang dianjurkan antara lain:


1. Puasa Senin dan Kamis

"Amal-amal manusia diperiksa setiap Senin dan Kamis, maka aku senang amalanku diperiksa saat aku sedang berpuasa."
(HR. Ahmad, dari Abu Hurairah ra.)


2. Puasa Daud (Sehari Puasa, Sehari Tidak)

"Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud: beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari."
(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin ‘Amr ra.)


3. Puasa Ayyamul Bidh (Puasa Hari-Hari Putih)

Yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.

"Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14, dan 15."
(HR. an-Nasa’i, dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban, dari Abu Dzar al-Ghifari ra.)


Kesimpulan:

Al-Asyhurul Hurum adalah momentum untuk memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi maksiat, karena dosa dilipatgandakan di bulan-bulan tersebut, sebagaimana pahala kebaikan juga dilipatgandakan.


Semoga bermanfaat.

Bārakallāhu fīkum.


Sumber Bacaan:

  1. Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq, Jilid 1, hal. 382–384

  2. Fiqih Tarjih

  3. Fiqih Islam, Sulaiman Rasyid

  4. Pedoman Puasa, Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy

  5. Tafsir Ibnu Katsir & Tafsir al-Muyassar

Komentar