Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Pendahuluan
Sering kali kita tidak memahami secara utuh momen-momen yang sebenarnya dicintai oleh Allah SWT, sehingga yang diperintahkan oleh-Nya kita abaikan, dan justru yang tidak disyariatkan malah kita sukai. Hal ini terjadi baik secara pribadi maupun bersama-sama (komunal).
Padahal, Rasulullah SAW telah menyampaikan kepada umatnya momen-momen yang patut dihormati dan dijaga adabnya. Salah satunya adalah hadits berikut:
Hadits tentang Momen yang Disukai Allah
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الصَّمْتَ عِنْدَ ثَلاثٍ: عِنْدَ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ، وَعِنْدَ الزَّحْفِ، وَعِنْدَ الْجَنَازَةِ.
"Sesungguhnya Allah menyukai ketenangan (diam, tidak gaduh) dalam tiga momen:
Ketika pembacaan Al-Qur'an;
Ketika menghadapi peperangan (berjihad);
Dan ketika menghadapi jenazah (saat memandikan, menggotong, atau menyertainya)."
(HR Ath-Thabrani dari Zaid bin Arqam)
Hadis ini menunjukkan bahwa ketenangan batin dan fisik di saat-saat tersebut sangat dihargai dan dicintai oleh Allah SWT. Mengapa? Karena momen tersebut adalah waktu-waktu sakral yang membutuhkan kehadiran hati, kekhusyukan, dan kesungguhan jiwa.
Catatan Adab bagi Kaum Perempuan
Khusus terkait jenazah, Islam memberikan arahan khusus kepada kaum wanita:
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ: نُهِينَا عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ، وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا.
"Dari Ummu 'Athiyyah berkata: Kami (para perempuan) dilarang mengikuti jenazah, namun larangan itu tidak ditegaskan secara keras (makruh).
(Muttafaqun ‘Alaih – HR Bukhari dan Muslim)
Larangan ini bukan karena perempuan tidak punya hak, melainkan untuk menjaga suasana tenang, menghindari tangisan histeris, dan menjaga adab terhadap jenazah.
Tiga Momen Penting yang Perlu Dijaga:
No | Momen yang Dicintai Allah | Penjelasan Singkat |
---|---|---|
1. | Saat membaca Al-Qur'an | Hendaknya dilakukan dalam keadaan tenang, tidak gaduh, dan penuh kekhusyukan. |
2. | Saat berjihad (perang) | Agar tetap fokus, sabar, dan tidak panik. Diam berarti siap mental menghadapi musuh. |
3. | Saat mengurus jenazah | Diam dan ketenangan mencerminkan rasa hormat kepada jenazah, serta menjadi momen refleksi kematian. |
Penutup
Mari kita menghargai dan menjaga adab-adab sunnah Rasulullah SAW dalam momen-momen penting yang telah dijelaskan, agar kita mendapatkan ridha Allah SWT dalam setiap langkah hidup.
Semoga bermanfaat.
Bārakallāhu fīkum.
Sumber Bacaan:
-
Kitab Tarjih, hal. 251
-
Shahīh al-Bukhārī
-
Shahīh Muslim
-
Al-Mu’jam al-Kabīr karya Ath-Thabrani, hadits dari Zaid bin Arqam
Komentar
Posting Komentar