Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Kehidupan manusia tidak selalu berada dalam kejayaan atau kelapangan. Ada kalanya seseorang mengalami kesempitan hidup, tekanan batin, atau kepayahan fisik dan mental. Terkadang seseorang berkecukupan secara ekonomi, namun jiwanya merasa kosong, gelisah, dan sempit. Bahkan, bisa jadi ia mengalami keduanya sekaligus—kesusahan jasmani dan rohani.
Dalam keadaan seperti ini, Islam memberikan solusi spiritual yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ berupa doa yang singkat namun sangat bermakna.
اللَّهُ اللَّهُ رَبِّي، لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
Allāhu Allāhu Rabbī, lā usyriku bihī syai’an.
Artinya:
"Allah, Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun."
Doa ini diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Asma’ binti Umais ketika ia menghadapi kesusahan dan kepayahan. Doa ini menunjukkan penguatan tauhid dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Keutamaan dan Hikmah Doa Ini:
-
Meneguhkan tauhid di saat tertekan.
-
Menolak bisikan keputusasaan dan syirik kecil.
-
Memberikan ketenangan batin dan kestabilan hati.
-
Memohon pertolongan Allah saat semua jalan terasa buntu.
Waktu dan Cara Mengamalkannya:
-
Saat diliputi rasa sempit, tekanan, kesulitan, atau kesusahan.
-
Saat sedang menghadapi cobaan besar, musibah, atau keadaan jiwa yang guncang.
-
Boleh dibaca secara berulang dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
Semoga bermanfaat.
Bārakallāhu fīkum.
Sumber Bacaan:
-
Sunan Abī Dāwūd, no. 1525, Bab al-Istighfār, dari Asma’ binti Umais (hadis ṣaḥīḥ).
-
Musnad Ahmad bin Hanbal
-
Sunan an-Nasā’ī
-
Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn, Imam an-Nawawī
-
Pedoman Dzikir dan Doa, Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy
Komentar
Posting Komentar