Kajian Doa: Memohon Ilmu dan Amal yang Bermanfaat

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Pentingnya Ilmu dan Amal yang Bermanfaat

Seorang hamba yang beriman sejatinya sangat membutuhkan pertolongan Allah SWT dalam segala hal. Karena sadar akan kelemahan dan keterbatasannya, ia akan senantiasa berdoa dan berharap kepada Allah agar ilmu dan amal yang ia miliki:

  • Memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

  • Tidak menjadikannya sombong atau merugi.

  • Mendapatkan ridha Allah SWT.


Doa yang Dianjurkan oleh Nabi SAW

Berikut adalah doa yang diajarkan Nabi SAW untuk memohon perlindungan dari hal-hal yang tidak bermanfaat:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ

Dibaca:
Allāhumma innī a‘ūdzu bika min ‘ilmin lā yanfa‘, wa min du‘ā’in lā yusma‘, wa min qalbin lā yakhsha‘, wa min nafsin lā tasyba‘.

Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu:

  • dari ilmu yang tidak bermanfaat,

  • dari doa yang tidak didengar,

  • dari hati yang tidak khusyuk,

  • dan dari nafsu yang tidak pernah merasa puas."
    (HR Ibnu Majah dari Sa‘id bin Abi Sa‘id. Juga diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Al-Hakim)


Pesan dari Doa Ini

Doa ini mengandung empat permintaan perlindungan yang sangat penting:

  1. Ilmu yang tidak bermanfaat – Ilmu yang tidak mendekatkan pada Allah atau tidak diamalkan hanya akan menjadi beban di dunia dan akhirat.

  2. Doa yang tidak dikabulkan – Bisa karena hatinya lalai atau makan dari yang haram. Maka mohonlah agar doa kita senantiasa didengar dan diterima oleh Allah.

  3. Hati yang tidak khusyuk – Tanda hati yang keras, tidak tersentuh oleh nasihat atau dzikir.

  4. Nafsu yang tidak pernah kenyang – Simbol kerakusan duniawi yang tiada henti, bahkan setelah terpenuhi.


Penutup

Mari kita amalkan doa ini, khususnya setelah shalat atau saat merasa jauh dari ketenangan dan keberkahan dalam ilmu dan amal. Semoga Allah menjadikan ilmu kita bermanfaat, amal kita diterima, hati kita tenang dan khusyuk, serta nafsu kita terkendali oleh iman.


Sumber Bacaan:

  1. Sunan Ibnu Majah, hal. 47, hadis no. 250

  2. Sunan An-Nasa’i, Sunan Abu Dawud, dan Al-Mustadrak karya Al-Hakim

  3. Dll.


Komentar