Kajian Dzikir: Alat Menghitung Tasbih, Takbir, dan Tahlil

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Pada hari kiamat kelak, yakni Yaum al-Ḥisāb, setiap amal perbuatan manusia akan diperiksa dan dipertanggungjawabkan. Saat itu, mulut akan dikunci, karena ia rentan berbohong dan berdalih. Yang akan menjadi saksi justru anggota tubuh kita sendiri, termasuk tangan dan jari-jemari, yang akan "berbicara" mengenai apa yang pernah dilakukan di dunia.

"Pada hari itu Kami tutup mulut mereka, dan tangan mereka berbicara kepada Kami, serta kaki mereka memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
(QS. Yā-Sīn: 65)


Dzikir dengan Jari Jemari: Bukti Amal di Akhirat

Dalam Islam, menghitung dzikir dengan jari tangan—bukan alat—bukan hanya disunnahkan, tapi mempunyai keutamaan tersendiri, karena jari-jari itu akan menjadi saksi di akhirat.


Hadis Tentang Menghitung Dzikir dengan Jari

عَن يُسَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ أَمَرَهُنَّ أَنْ يُعَقِّدْنَ بِالْأَنَامِلِ، فَإِنَّهُنَّ مَسْؤُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
“Dari Yusayyirah, bahwa Nabi ﷺ memerintahkan para perempuan untuk menghitung (dzikir) dengan jari-jari mereka, karena jari-jari itu akan dimintai pertanggungjawaban dan akan berbicara (di akhirat).”
(HR. Abu Dawud, Hasan. Juga diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad dengan sanad lain.)


عَنِ ٱبْنِ عَمْرٍو، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يُسَبِّحُ بِيَمِينِهِ
“Dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: Aku melihat Rasulullah ﷺ menghitung tasbih dengan tangan kanannya.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ahmad, hadis sahih)


Bolehkah Menggunakan Alat Tasbih?

Ulama berbeda pendapat, namun yang lebih utama (afdhal) tetap menggunakan jari-jari tangan, karena:

  • Merupakan sunnah Nabi ﷺ secara langsung

  • Jari akan menjadi saksi yang hidup dan bicara di akhirat

Namun, menggunakan alat tasbih juga tidak terlarang, selama tidak disertai sikap riya atau berlebihan. Bahkan bisa membantu konsistensi dzikir dalam jumlah banyak, terutama bagi orang yang sudah lanjut usia atau pelupa.


Manfaat Menghitung Dzikir dengan Jari:

  1. Mendapatkan sunnah Rasulullah ﷺ

  2. Melibatkan fisik langsung dalam ibadah

  3. Menjadi saksi amal baik di akhirat kelak


Mari Manfaatkan Waktu Setelah Shalat

Setelah shalat fardu, jangan buru-buru beranjak. Basahi lisan dengan dzikir, dan gerakkan jari tangan sebagai saksi amal ibadah kita.

Dzikir yang dianjurkan misalnya:

  • Tasbih: Subḥānallāh

  • Tahmid: Alḥamdulillāh

  • Tahlil: Lā ilāha illallāh

  • Takbir: Allāhu Akbar

Rasulullah ﷺ biasa membaca masing-masing sebanyak 33 kali (HR. Muslim).


Sumber Bacaan:

  1. Sunan Abu Dawud, hadis no. 1501–1502, Bab al-Tasbīḥ

  2. Jāmi‘ al-Tirmidzi, Kitab al-Da‘wāt

  3. Fadhā’il al-A‘māl, bab dzikir dan amal ringan berpahala besar


Penutup

Gunakanlah jari jemari kita untuk menghitung dzikir, bukan hanya untuk menggenggam dunia. Semoga tangan ini menjadi saksi kebaikan, bukan penyesalan di akhirat kelak.

Semoga bermanfaat.
Bārakallāhu fīkum.


Komentar