Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
1. Pentingnya Khusyu’ dalam Shalat
Khusyu’ dalam shalat adalah intisari dari ibadah itu sendiri. Meskipun kata "khusyu’" mudah diucapkan, namun mengamalkannya dalam shalat tidaklah ringan. Tanpa kekhusyu’an, ibadah shalat bisa menjadi rutinitas kosong, seperti amplop mewah yang tak berisi atau tas kulit mahal yang kosong.
Dalam praktiknya, kekhusyu’an tidak selalu konsisten. Kadang kita khusyu’ di awal, namun di pertengahan shalat pikiran mulai melayang. Atau sebaliknya, baru bisa khusyu’ di pertengahan, namun di akhir shalat pikiran sudah tidak fokus lagi.
Secara hukum, shalat tetap sah meskipun kurang khusyu’, selama rukun dan syaratnya terpenuhi. Namun, nilai pahala yang dicatat sangat tergantung pada tingkat kekhusyu’an seseorang dalam shalatnya.
2. Hadis Tentang Nilai Pahala Sesuai Tingkat Kekhusyu’an
Rasulullah ﷺ bersabda:
عن عمار بن ياسر قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول:
"إنَّ الرجلَ لَيَنْصَرِفُ وما كُتِبَ لهُ إلَّا عُشْرُ صلاتهِ، تُسْعُها، ثُمْنُها، سُبُعُها، سُدُسُها، خُمُسُها، رُبُعُها، ثُلُثُها، نِصْفُها..."
(HR Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Hibban)
Artinya:
"Sesungguhnya seseorang itu bisa saja selesai dari shalatnya, namun tidak dituliskan (pahalanya) kecuali sepersepuluh dari shalatnya, (atau) sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, (atau) setengahnya."
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
"...فإنه لا يُكتب للمرء من صلاته إلا ما عقل منها."
"Sesungguhnya tidak akan dicatat (pahalanya) dari shalat seseorang kecuali bagian yang ia hayati dengan sadar dan khusyu’."
3. Langkah Sederhana Menuju Khusyu’
Berikut adalah langkah awal agar kita bisa lebih khusyu’ dalam shalat:
-
Mantapkan niat dan hadirkan kesadaran bahwa kita sedang menghadap Allah SWT.
-
Pahami makna bacaan shalat, sehingga hati dan pikiran ikut hadir ketika lisan melafalkan doa dan ayat.
-
Fokus pada gerakan dan makna setiap posisi shalat (ruku’, sujud, tasyahud).
-
Hindari hal-hal yang mengganggu konsentrasi (lingkungan bising, gadget, pakaian tak nyaman, dll).
4. Penutup
Shalat yang dilakukan dengan khusyu’ bukan hanya menambah nilai pahala, tetapi juga memberi pengaruh positif bagi hati dan akhlak seseorang. Semoga kita bisa meraih pahala sempurna dalam setiap rakaat shalat kita dengan meningkatkan kekhusyu’an secara bertahap.
Bārakallāhu fīkum. Semoga bermanfaat.
Sumber Bacaan:
-
Fiqih Sunnah, Jilid I, hlm. 225
-
Kitab Tarjih
-
Subulus Salam
-
Pedoman Shalat, Hasbi
Komentar
Posting Komentar