Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Pendahuluan
Hati manusia pada dasarnya condong kepada hal-hal yang baik: kedamaian, ketenangan, keindahan, kebenaran, dan kesucian. Namun, karena pengaruh hawa nafsu dan angkara murka, akal manusia bisa terdorong keluar dari jalur hati nurani. Akibatnya, manusia bisa menjadi liar, serakah, dan tamak, bahkan terkadang rela menghalalkan segala cara.
Kondisi itu menyebabkan hati menjadi gundah, gelisah, dan tersiksa. Untuk itu, para ulama dan wali terdahulu memberikan petunjuk bagaimana menenangkan dan menyembuhkan hati yang resah.
Sya'ir "Tombo Ati"
Salah satu warisan religi yang sangat dalam maknanya adalah sya'ir “Tombo Ati”, yang dahulu dilantunkan oleh para Wali Songo sebagai nasihat hati, dan kembali digelorakan oleh budayawan muslim, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun).
Berikut petikan lirik sya'ir tersebut:
"Tombo ati iku ono limang perkoro
Ingkang sepisan, maca Qur’an sak maknane.
Kaping pindo, sholat wengi lakonono.
Ping telune, wong kang sholeh kumpulono.
Ping papate, wetengiro ingkang luwe.
Ping limane, dzikir wengi ing suwe."
Salah siji sopo iso ngelakoni,
Insya Allah Gusti Pangeran ngijabahi.
Terjemah dan Makna
Obat hati itu ada lima perkara:
-
Membaca Al-Qur'an dan menghayati maknanya.
(Bukan hanya dilafalkan, tapi dimaknai dalam kehidupan). -
Mendirikan shalat malam.
(Seperti tahajud dan witir, yang dapat mendekatkan jiwa kepada Allah). -
Bersahabat dengan orang-orang saleh.
(Agar terinspirasi dari akhlak dan keteladanan mereka). -
Rajin berpuasa sunnah.
(Seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Daud). -
Banyak berdzikir di malam hari.
(Mengingat Allah dalam kesunyian, agar hati menjadi tenang).
Barang siapa mampu mengamalkan salah satunya saja,
insya Allah, Allah akan mengabulkan hajatnya.
Penutup
Sya'ir ini bukan sekadar lagu atau bait puitis. Ia adalah renungan spiritual dan petunjuk hidup yang bersumber dari ajaran Islam, melalui metode dakwah kultural para Wali. Melalui lantunan ini, kita diajak menyembuhkan hati, mendekat pada Tuhan, dan menata jiwa yang kacau oleh dunia.
Semoga kita mampu mengamalkan salah satunya, atau lebih, sebagai obat bagi hati yang luka dan jiwa yang letih.
Baarokallaahu fiikum.
Sumber Bacaan
-
Data Sya'ir Emha Ainun Nadjib
-
Wawasan Tradisi Wali Songo
-
Kajian Dzikir dan Tasawuf oleh Ulama Nusantara
Komentar
Posting Komentar