Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
1. Pengertian Udh-hiyah (Qurban)
Udh-hiyah (dhohiyah) adalah istilah untuk hewan yang disembelih dari jenis unta, sapi, atau kambing pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah), sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Ta’ala.
2. Dasar Hukum Berqurban
Berqurban adalah ibadah yang memiliki landasan dari Al-Qur’an dan Hadis Nabi ﷺ.
a) Dalil dari Al-Qur’an:
-
QS. Al-Kautsar: 1–3
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.”
-
QS. Al-Hajj: 36
“Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebagai syiar Allah untuk kamu…”
b) Dalil dari Hadis:
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ، فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ
"Apabila kalian telah melihat hilal (bulan sabit) bulan Dzulhijjah, dan salah satu di antara kalian ingin berqurban, maka hendaklah ia tidak memotong rambut dan kukunya (sampai ia menyembelih hewan qurbannya)."
(HR. Muslim dari Ummu Salamah r.a.)
Hadis ini menunjukkan adanya etika dan persiapan ruhani dalam menjalankan ibadah qurban.
3. Keutamaan Amal Berqurban
Perhatikan hadis berikut:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
"Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih Allah cintai selain dari mengalirkan darah (berqurban). Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat dengan membawa tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darahnya benar-benar akan jatuh di sisi Allah sebelum jatuh ke tanah. Maka, relakanlah qurban itu dengan jiwa yang lapang."
(HR. Tirmidzi dari Aisyah r.a.)
Hadis ini menjelaskan bahwa ibadah qurban bukan hanya bernilai fisik, namun juga memiliki nilai spiritual tinggi, bahkan menjadi saksi amalan di akhirat kelak.
Penutup
Demikian kajian fiqih singkat tentang udh-hiyah (qurban).
Mari kita manfaatkan momen Idul Adha ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan yang agung ini. Semoga Allah menerima ibadah kita semua.
Baarakallaahu fiikum.
Sumber Bacaan:
-
Fiqih Sunnah, Jilid 3, hal. 274
-
Al-Hidayah, hal. 222
-
Bulughul Maram, hal. 282–283
-
Dan lainnya
Komentar
Posting Komentar