Kajian Ramadan: Adab-Adab Berpuasa

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar


Di antara bentuk penyempurnaan ibadah puasa adalah menjaga adab-adab yang dianjurkan oleh syariat. Adab-adab ini tidak hanya bernilai pahala, tetapi juga membantu menjaga semangat dan kekhusyukan dalam menjalani puasa. Berikut ini tujuh adab penting yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan:


1. Santap Sahur

Para ulama sepakat bahwa makan sahur merupakan sunnah (mustahabb), meskipun tidak berdosa bagi yang meninggalkannya. Sahur mengandung banyak keberkahan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

تَسَحَّرَوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Keberkahan sahur antara lain:

  • Memberi kekuatan fisik selama berpuasa.

  • Membangkitkan semangat dalam beribadah.

  • Memudahkan menahan lapar dan dahaga.

Sahur tidak harus dengan makanan berat. Bahkan, hanya dengan seteguk air pun sudah termasuk sahur yang diberkahi.

Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, Nabi SAW bersabda: "Sahur itu penuh berkah, maka janganlah kalian tinggalkan, meskipun hanya dengan seteguk air." (HR. Ahmad)

Waktu sahur yang utama adalah di akhir malam, menjelang Subuh. Jarak antara sahur dan salat Subuh menurut Zaid bin Tsabit RA adalah kira-kira bacaan lima puluh ayat Al-Qur'an. (HR. Bukhari dan Muslim)

Catatan tentang waktu imsak: Waktu imsak yang biasa diumumkan hanyalah tanda kehati-hatian. Batas akhir makan sahur yang sebenarnya adalah saat adzan Subuh dikumandangkan. Jika masih mengunyah makanan saat adzan, sebagian ulama membolehkan menelannya, sebagian lain menyarankan untuk segera menghentikan makan.


2. Menyegerakan Berbuka

Termasuk sunnah yang sangat dianjurkan adalah menyegerakan berbuka puasa setelah matahari benar-benar terbenam.

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa." (HR. Bukhari dan Muslim)

Tata cara berbuka Nabi SAW:

  • Dengan beberapa butir kurma basah.

  • Jika tidak ada, maka dengan kurma kering.

  • Jika tidak ada kurma, maka dengan air putih. (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim)

Di zaman sekarang, kurma mudah diperoleh. Jika tidak ada, bisa diganti makanan atau minuman manis lainnya.

Agar waktu berbuka lebih bermakna, sangat baik jika diisi dengan kajian menjelang Maghrib (30 menit sebelumnya) atau tadarus Al-Qur'an di masjid dan mushalla.


3. Berdoa Ketika Berbuka dan Sepanjang Puasa

Berdoa saat berbuka adalah sunnah. Beberapa doa berbuka yang diriwayatkan dari Nabi SAW:

Doa 1 (paling kuat sanadnya):

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى "Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan semoga pahala telah ditetapkan, insya Allah Ta'ala." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i)

Doa 2: "Allahumma laka sumtu wa ‘ala rizqika afthartu" (HR. Abu Dawud secara mursal)

Doa 3: "Allahumma laka sumna wa ‘ala rizqika aftharna, fataqabbal minna innaka antas-sami‘ul-‘alim" (HR. Ibnu Sunni)

Doa 4: "Alhamdulillahilladzi a‘aananii fa shumtu, wa razaqanii fa afthartu" (HR. Ibnu Sunni)

Tata cara membaca doa berbuka:

  1. Awali dengan Bismillah sebelum menyantap makanan.

  2. Setelah meneguk air atau mencicipi makanan, baca doa.

  3. Akhiri dengan Alhamdulillah.

Berdoa Saat Sedang Berpuasa:

ثَلاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ... "Tiga golongan yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang dizalimi." (HR. At-Tirmidzi)

Waktu utama berdoa:

  • Setelah salat fardu

  • Saat sujud

  • Sebelum salam dalam tahiyat akhir

  • Pagi dan petang

  • Menjelang berbuka


4. Menjaga dari Hal-hal yang Merusak Makna Puasa

Puasa bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan merusak nilai ibadah.

"Puasa bukan hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari ucapan kotor dan perbuatan sia-sia. Jika seseorang mencacimu, katakanlah: 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Ibnu Khuzaimah dan Hakim)

"Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Jamaah dari Abu Hurairah)

"Banyak orang berpuasa tidak memperoleh apa-apa kecuali lapar. Banyak orang qiyamullail tidak mendapat apa-apa kecuali begadang." (HR. Nasa'i, Ibnu Majah dan Hakim)


5. Bersiwak (Menggosok Gigi)

"Bersiwak itu membersihkan mulut dan disenangi Allah." (HR. Ahmad, An-Nasa'i, At-Tirmidzi)

Disunnahkan bersiwak kapan saja, termasuk ketika berpuasa baik di awal atau akhir siang.

"Aku melihat Rasulullah SAW berkali-kali bersiwak dalam keadaan berpuasa." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)


6. Dermawan dan Tadarus Al-Qur'an

Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat bertemu Jibril.

"Beliau bertemu Jibril setiap malam Ramadan untuk tadarus Al-Qur'an. Saat itu beliau lebih dermawan daripada angin yang bertiup." (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)


7. Bersungguh-sungguh di Sepuluh Hari Terakhir Ramadan

"Jika masuk sepuluh hari terakhir Ramadan, Nabi SAW menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan sarungnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Amalan utama:

  1. I'tikaf (HR. Bukhari, Abu Dawud)

  2. Qiyamullail dan dzikir (HR. Bukhari, Muslim)

  3. Mengharap malam Lailatul Qadar, khususnya malam ke-27 (HR. Ahmad)

Doa Lailatul Qadar:

اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عني "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi)


Sumber Bacaan:

  1. Fiqih Sunnah, Jilid I, hlm. 385–387

  2. Al-Adzkar, Imam An-Nawawi, hlm. 172

  3. Kitab Tarjih, hlm. 184–185

  4. Pedoman Puasa, Prof. Hasbi Ash-Shiddieqy

  5. Bulughul-Marām dan Subulus-Salām

Komentar