Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang berasal dari makhluk atau benda ciptaan-Nya. Dengan kata lain, syirik berarti menyamakan antara Khāliq (Sang Pencipta) dengan makhluk (yang diciptakan) dalam hal yang merupakan hak khusus Allah, seperti ibadah, cinta, atau ketundukan mutlak.
Allah SWT sangat murka terhadap perbuatan syirik. Bahkan, dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa dosa syirik tidak akan diampuni, kecuali jika pelakunya bertaubat dengan sungguh-sungguh sebelum wafat.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
(QS. An-Nisa: 48 & 116)
Makna Mahabbah (Cinta) dalam Islam
Mahabbah berarti rasa cinta, suka, kasih sayang, atau ketertarikan terhadap sesuatu. Dalam Islam, mahabbah dibagi ke dalam tiga tingkatan:
1. Mahabbah Wājibah (Cinta yang Wajib)
Yaitu cinta yang harus dimiliki oleh setiap muslim:
-
Cinta kepada Allah SWT
-
Cinta kepada Rasulullah SAW
-
Cinta kepada apa yang Allah cintai, seperti ibadah, akhlak mulia, dan syariat Islam.
Cinta pada kategori ini merupakan bagian dari iman, dan orang yang tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun, imannya belum sempurna.
2. Mahabbah Ṭabi‘iyyah (Cinta Alamiah)
Yaitu cinta yang bersifat manusiawi dan dibolehkan, seperti:
-
Cinta orang tua kepada anaknya
-
Cinta suami kepada istrinya
-
Cinta terhadap harta, pekerjaan, atau sahabat
Namun, mahabbah ini harus terkendali dan tidak boleh melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika kecintaan kepada makhluk lebih besar daripada cinta kepada Allah dan Rasul, maka hal ini telah masuk ke dalam mahabbah yang diharamkan (محبة محرمة).
“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan... lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.”
(QS. At-Taubah: 24)
3. Mahabbah Syirkiyyah (Cinta yang Mengandung Syirik)
Inilah jenis cinta yang sangat berbahaya. Mahabbah ini terjadi ketika seseorang:
-
Mencintai makhluk dengan pengagungan yang berlebihan
-
Tunduk dan takluk kepada makhluk seolah-olah seperti kepada Tuhan
-
Menganggap makhluk tidak pernah salah, tidak boleh dikritik, dan menolak kebenaran demi membelanya
Ini adalah cinta yang menyerupai bentuk ibadah, dan tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah SWT. Bila seseorang menujukan bentuk cinta dan tunduk mutlak seperti itu kepada selain Allah, maka ia telah jatuh dalam syirik akbar (besar).
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 165)
Dalam ayat ini, istilah “andaadan” (أنداداً) berarti sekutu-sekutu, tandingan-tandingan yang dijadikan oleh manusia sebagai pengganti Allah dalam hal cinta, ibadah, dan ketundukan. Perbuatan ini merupakan bentuk kesyirikan yang nyata.
Penutup
Cinta adalah bagian penting dalam hidup seorang muslim. Namun, Islam mengajarkan bahwa cinta harus ditujukan dengan benar dan proporsional. Cinta yang berlebihan kepada makhluk hingga melampaui cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, apalagi diiringi ketundukan mutlak, dapat menjerumuskan seseorang ke dalam syirik dalam cinta (الشرك في المحبة).
Mari kita evaluasi hati kita: kepada siapa cinta kita tertinggi?
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari segalanya, dan diselamatkan dari segala bentuk syirik, baik besar maupun kecil.
Baarakallahu fiikum. Semoga bermanfaat.
Sumber Bacaan:
-
Tahdzīb Taḥṣīl al-‘Aqīdah al-Islāmiyyah, hlm. 81–82
-
Fath al-Majīd, Syarah Kitāb at-Tauḥīd
-
Muqarrarāt at-Tauḥīd, dan referensi lainnya
Komentar
Posting Komentar