Kajian Seputar Shalat: Membaca Hamdalah Ketika Bersin dalam Shalat

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Pendahuluan

Dalam shalat, seorang muslim diwajibkan menjaga kesucian, kekhusyukan, dan keheningan. Namun, terkadang hal-hal alami seperti bersin terjadi saat sedang melaksanakan shalat. Di luar shalat, ketika bersin, kita dianjurkan membaca hamdalah: "Alhamdulillāh."

Lalu, bagaimana jika seseorang bersin ketika sedang shalat? Apakah ia boleh membaca hamdalah di tengah-tengah ibadahnya?


Hadis Tentang Membaca Hamdalah Ketika Bersin dalam Shalat

Dari Rifa‘ah bin Rāfi‘ RA, ia berkata:

عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ قَالَ: صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، فَعَطَسْتُ، فَقُلْتُ: الْـحَمْدُ لِلَّهِ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى...

“Aku pernah shalat di belakang Rasulullah ﷺ, lalu aku bersin, maka aku mengucapkan, ‘Alhamdulillāh, hamdan katsīran thayyiban mubārakan fīh, kamā yuḥibbu rabbunā wa yardhā (Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah sebagaimana yang disukai dan diridhai oleh Rabb kami).”

Setelah shalat, Rasulullah ﷺ bertanya, “Siapa yang berbicara dalam shalat tadi?” Para sahabat diam. Rasulullah bertanya hingga tiga kali, dan akhirnya aku (Rifa‘ah) menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.”

Maka beliau bersabda:

“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh lebih dari 30 malaikat segera bergegas membawa kalimat tersebut, saling berebut untuk menyampaikannya kepada Allah.”

(HR. An-Nasā’i, At-Tirmidzi, dan Al-Bukhari dalam riwayat lain dengan redaksi yang berbeda namun makna serupa)


Pemahaman dari Hadis di Atas

1. Membaca Hamdalah Saat Bersin Tidak Membatalkan Shalat

Hadis ini menjadi dalil yang kuat bahwa mengucapkan hamdalah saat bersin dalam shalat tidak membatalkan shalat, asalkan tidak disertai ucapan-ucapan lain yang bersifat percakapan atau dialog.

2. Ucapan Hamdalah Dipuji dan Dicatat Malaikat

Kalimat hamdalah yang diucapkan oleh Rifa‘ah bin Rāfi‘ tidak hanya diperbolehkan, tetapi juga mendapat apresiasi dari Rasulullah ﷺ, bahkan dilaporkan oleh para malaikat kepada Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa zikir atau pujian kepada Allah tetap bernilai tinggi, meskipun diucapkan dalam momen tak terduga seperti saat bersin dalam shalat.

3. Adab Tetap Dijaga

Meskipun boleh, tetap dianjurkan untuk tidak berlebihan atau membuat suara keras saat membaca hamdalah, demi menjaga kekhusyukan shalat dan tidak mengganggu jamaah lain jika sedang berjamaah.


Penutup

Dari hadis ini kita belajar bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat dan keseimbangan. Shalat tetap memiliki aturan dan adab yang harus dijaga, namun Allah dan Rasul-Nya tidak memberatkan perkara-perkara yang sifatnya alami, seperti bersin. Membaca hamdalah dalam kondisi seperti itu justru menjadi bentuk dzikir yang diridhai dan dicintai Allah.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang ringan lidahnya untuk memuji dan bersyukur kepada-Nya.

Baarakallāhu fīkum. Semoga bermanfaat.


Sumber Bacaan

  1. Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq, Jilid I, hlm. 223–234

  2. Pedoman Shalat, Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy

  3. Jāmi‘ At-Tirmidzi, Hadis tentang hamdalah saat bersin

  4. Sunan An-Nasā’i, hadis dari Rifa‘ah bin Rāfi‘

  5. dan lain-lain

Komentar