Oleh Drs. Abu Bakar
1. Pendahuluan
Salah satu kenikmatan agung yang dijanjikan Allah ﷻ bagi orang-orang yang beriman, bertakwa, dan beramal saleh adalah diberikannya pasangan yang suci dan menawan di Surga. Begitu pula bagi para wanita salehah, mereka akan mendapatkan pasangan yang tampan, mulia, dan sesuai dengan keindahan surga.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌۭ مُّطَهَّرَةٌۭ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَـٰلِدُونَ
"...Dan bagi mereka di dalam Surga itu istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya."
(QS Al-Baqarah: 25)
2. Penjelasan Para Ulama Tafsir
Makna “azwājun muṭahharah” (istri-istri yang suci) dijelaskan oleh para ulama salaf (sahabat dan tabi‘in) sebagai berikut:
-
Ibnu ‘Abbas r.a.:
“Mereka suci dari segala kekotoran dan hal-hal yang mengganggu.” -
Mujahid (tabi'in, murid Ibnu ‘Abbas):
“Suci dari haid, buang air besar dan kecil, ludah, dahak, mani, dan tidak melahirkan.” -
Qatādah:
“Suci dari hal-hal yang menyakitkan dan segala yang menyebabkan dosa.” -
Imam Jalaluddin As-Suyuthi (dalam Tafsir Jalalain):
“Suci dari haid dan kotoran.”
3. Sifat-Sifat Istri-Istri Surga
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa istri-istri yang suci di Surga memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
-
Suci dari segala jenis kotoran dan penyakit.
-
Tidak mengalami haid, nifas, atau melahirkan.
-
Selalu dalam keadaan perawan dan cantik menawan, walaupun digauli berkali-kali oleh suaminya.
-
Tidak pernah buang air besar atau kecil, tidak meludah, berdahak, atau mengeluarkan kotoran lainnya.
-
Memiliki bau tubuh yang wangi, penuh pesona dan kemuliaan.
4. Jenis-Jenis Bidadari
Para ulama menyebut bahwa terdapat dua jenis bidadari:
a. Bidadari dari Dunia
Yakni para wanita salehah yang hidup di dunia dengan penuh ketaatan kepada Allah dan mendampingi suaminya dengan baik. Merekalah bidadari paling indah di surga, bahkan lebih menawan dibanding bidadari yang diciptakan dari surga itu sendiri.
b. Bidadari Surga Asli
Yaitu makhluk perempuan yang diciptakan langsung dari surga. Mereka disiapkan Allah untuk menjadi pasangan orang-orang saleh. Jika di dunia suaminya kurang mendapatkan perhatian dari istrinya, maka bidadari-bidadari ini akan menjadi pendamping utama di akhirat.
5. Puncak Kenikmatan Surga
Menikmati keindahan dan cinta dari pasangan yang suci di surga adalah salah satu kenikmatan terbesar bagi penduduk surga. Namun, kenikmatan tertinggi yang tiada bandingnya adalah melihat Wajah Allah ﷻ, Dzat Yang Maha Penyayang. Inilah kebahagiaan yang melampaui seluruh kenikmatan duniawi dan ukhrawi.
Penutup
Semoga penjelasan ini menjadi motivasi bagi kita untuk menjadi pribadi yang senantiasa memperbaiki iman, memperbanyak amal saleh, serta menjaga hati dan diri dalam ketaatan. Surga bukan sekadar tempat istirahat abadi, melainkan anugerah luar biasa bagi jiwa-jiwa yang bertakwa dan bersabar dalam kebaikan.
Bārakallāhu fīkum. Semoga bermanfaat.
Sumber Bacaan:
-
Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I, hlm. 63
-
Tafsir Jalalain, Jilid I, hlm. 5
-
Aqidatul Mukmin, hlm. 476 dst.
-
Hidup Sesudah Mati, H. Bay Arifin, hlm. 185 dst.
-
Dan referensi lainnya.
Komentar
Posting Komentar