Kajian Shalat Sunnah: Shalat Sunnat Iftitah

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Pengertian Shalat Sunnat Iftitah

Shalat sunnat iftitah adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan sebelum memulai shalat malam (qiyāmul-lail) seperti tahajud dan witir. Shalat ini berfungsi sebagai pembuka ibadah malam, sebagaimana dianjurkan dalam hadis Nabi ﷺ.

Shalat ini dilaksanakan dengan bacaan ringan, cukup membaca Surat Al-Fātiḥah saja, atau ditambah satu surah pendek pada rakaat pertama. Tujuannya adalah menyiapkan hati dan tubuh sebelum mendirikan shalat-shalat malam yang lebih panjang.


Hadis Tentang Anjuran Shalat Sunnat Iftitah

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ، فَلْيَفْتَتِحْ صَلَاتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ.

“Apabila salah seorang dari kalian bangun untuk shalat malam, maka hendaklah ia memulai (membuka) shalatnya dengan dua rakaat yang ringan.”
(HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan bahwa shalat sunnat iftitah sangat dianjurkan sebelum memulai qiyāmul-lail, baik tahajud maupun witir. Dua rakaat ringan ini juga bisa membantu menghadirkan kekhusyukan dalam rakaat-rakaat berikutnya.


Bacaan Doa Khusus dalam Shalat Sunnat Iftitah

Ada riwayat dari sahabat Ḥuẓayfah bin al-Yamān RA tentang doa iftitah khusus yang dibaca dalam shalat sunnat iftitah:

سُبْحَانَ اللهِ ذِي الْمَلَكُوتِ وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ.

Dibaca:
"Subḥānallāhi dhil-malakūti wal-jabarūti wal-kibriyā’i wal-‘aẓhamah."

Artinya:
"Maha Suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, keperkasaan, kebesaran, dan keagungan."
(HR. Ṭabarāni dalam al-Mu'jam al-Kabīr)

Doa ini dapat dibaca dalam posisi iftitah (pembukaan) setelah takbiratul ihram pada dua rakaat shalat sunnah tersebut, sebagai bentuk pengagungan kepada Allah sebelum masuk dalam shalat malam.


Penutup

Shalat sunnat iftitah merupakan amalan ringan namun penuh manfaat dalam menyiapkan ruhani sebelum memasuki shalat malam. Dengan dua rakaat yang ringan ini, seorang hamba telah mengikuti tuntunan Nabi ﷺ dalam mengawali ibadah malam dengan kesadaran dan kekhusyukan.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk mengamalkannya dengan istiqamah.

Baarakallāhu fīkum. Semoga Allah memberkahi kita semua.


Sumber Bacaan

  1. Kitab Tarjih, hal. 344–358

  2. Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Jilid 1

  3. Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Shalat, hal. 508–530

  4. Al-Mu'jam al-Kabīr, Ṭabarāni

  5. dan lain-lain


Komentar