Kajian Shalawat dan Jasad Para Nabi: Keutamaan Membaca Shalawat di Malam Jumat dan Jaminan Keutuhan Jasad Para Nabi

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Pendahuluan

Membaca shalawat atas Nabi Muhammad ﷺ merupakan wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT, sekaligus bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah ﷺ yang telah membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, benar, dan selamat. Terutama pada hari dan malam Jumat, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalawat, karena terdapat keutamaan khusus pada waktu tersebut.


Hadis tentang Keutamaan Shalawat di Hari Jumat dan Keutuhan Jasad Para Nabi

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ

“Sesungguhnya hari yang paling utama di antara hari-harimu adalah hari Jumat. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku.”

Para sahabat bertanya:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ؟
“Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami akan diperlihatkan kepadamu, padahal engkau telah hancur tubuhmu (menjadi tulang-belulang)?”

Rasulullah ﷺ menjawab:

إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk menghancurkan jasad para nabi.”
(HR. Abu Dawud, no. 1531, dari Aus bin Aus RA – Hadis Shahih)


Dua Pelajaran Penting dari Hadis di Atas

1. Keutamaan Membaca Shalawat di Hari dan Malam Jumat

Hadis di atas menegaskan bahwa hari Jumat adalah waktu yang paling utama untuk memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi ﷺ, baik di siang maupun malam harinya. Ulama seperti Imam As-Suyuthi dan Imam Ibnul Qayyim juga menegaskan bahwa shalawat pada malam Jumat lebih utama dibanding hari-hari lain karena langsung disampaikan kepada Rasulullah ﷺ.

2. Jasad Para Nabi Tidak Akan Hancur

Allah SWT telah mengistimewakan para nabi dengan menjaga keutuhan jasad mereka di dalam kubur. Hal ini adalah bagian dari kemuliaan yang Allah berikan kepada para rasul-Nya. Maka Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa shalawat umatnya akan diperlihatkan kepadanya, karena jasad beliau tetap utuh dan tidak dimakan tanah.


Catatan Penting tentang Jasad Manusia Biasa

Adapun jasad manusia biasa (yang bukan nabi atau rasul), tidak ada jaminan akan tetap utuh di dalam tanah. Keawetan atau kehancuran jasad mereka tidak bisa dijadikan tanda pasti kemuliaan atau kehinaan seseorang di sisi Allah. Hal itu bisa dipengaruhi oleh:

  • Karakteristik tanah (kandungan kimia, kelembapan, suhu, dan lain-lain)

  • Kondisi lingkungan sekitar kubur

  • Takdir dan kehendak Allah SWT semata

Maka, meskipun ditemukan jasad orang saleh (atau sebaliknya) tetap utuh setelah sekian tahun, itu bukan bukti pasti bahwa dia ahli surga atau sebaliknya, karena tidak ada dalil syar’i yang menjadikannya sebagai indikator.


Penutup

Membaca shalawat kepada Nabi ﷺ—terutama di malam dan hari Jumat—merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan berpahala besar. Selain itu, kita meyakini bahwa para nabi dan rasul adalah manusia pilihan yang dimuliakan Allah, termasuk dengan keistimewaan jasad mereka tidak hancur di dalam kubur.

Marilah kita perbanyak shalawat, sebagai bentuk cinta dan penghargaan atas perjuangan Rasulullah ﷺ dalam membimbing kita menuju keselamatan dunia dan akhirat.

Baarakallāhu fīkum.
Semoga Allah memberkahi kita semua.


Sumber Bacaan

  1. Sunan Abu Dawud, Hadis No. 1531, hal. 193

  2. Al-Mausu’ah al-Haditsiyyah, software Maktabah Syamilah

  3. Fadhā’il al-A’māl, bab Keutamaan Hari Jumat

  4. Shifat ash-Shalawat ‘alan Nabi ﷺ, Ibnul Qayyim

  5. dan lain-lain

Komentar