Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Pendahuluan
Dalam masyarakat kita, masih ada segelintir orang yang mengklaim mengetahui perkara-perkara ghaib, baik yang berkaitan dengan masa depan maupun masa lalu. Mereka menggunakan berbagai media, seperti garis tangan, cermin, mangkuk, bintang-bintang, atau zodiak, bahkan menggunakan bantuan jin dan sihir.
Metode-metode tersebut dikenal dalam dunia perdukunan, ramalan, atau praktek tenung, yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran tauhid. Seorang muslim wajib menjauhi segala bentuk praktik ini dan haram hukumnya mempercayainya.
Hanya Allah yang Mengetahui Hal Ghaib
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah (wahai Muhammad): Tidak ada satu pun di langit dan di bumi yang mengetahui hal-hal ghaib selain Allah.”
(QS An-Naml: 65)
Hal-hal yang bersifat ghaib hanya diketahui oleh Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW pun tidak mengetahui hal ghaib kecuali apa yang diwahyukan kepada beliau.
Allah berfirman lagi:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِ أَحَدًا • إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍ...
“(Allah adalah) Yang Mengetahui hal ghaib. Maka Dia tidak menampakkan kepada siapa pun tentang hal ghaib-Nya, kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya...”
(QS Al-Jin: 26–27)
Hukum Mengaku Mengetahui Hal Ghaib
Mengaku bisa mengetahui hal ghaib, baik melalui perdukunan, sihir, ramalan bintang, atau media lainnya, termasuk perbuatan dosa besar dan kesyirikan.
Hukum orang yang mengaku mengetahui hal ghaib:
كاذبٌ كافرٌ — Pendusta dan telah melakukan kekafiran.
Mengapa? Karena ia telah menandingi sifat dan kekuasaan Allah sebagai Satu-satunya Dzat yang Maha Mengetahui segala yang ghaib.
Bentuk-Bentuk Pengakuan Mengetahui Ghaib
Beberapa bentuk umum praktik ini di masyarakat:
-
Membaca garis telapak tangan.
-
Melihat gambar atau bayangan dalam mangkuk/cermin.
-
Meramal masa depan: nasib, jodoh, rezeki.
-
Melakukan sihir atau ritual ghaib.
-
Mengaitkan zodiak atau tanggal lahir dengan watak atau kejadian.
Semua ini hanyalah tipuan, kebetulan semu, atau bisikan jin. Sekalipun kadang "terlihat benar", itu bukan petunjuk kebenaran, melainkan ujian dari syaitan.
Hadis Peringatan
مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ص.م.
“Barang siapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu membenarkan ucapannya, maka sungguh ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW.”
(HR Ahmad dari Abu Hurairah r.a.)
Kesimpulan
🔺 Hanya Allah yang mengetahui hal-hal ghaib.
🔺 Mengklaim tahu yang ghaib atau percaya pada dukun adalah kesyirikan.
🔺 Jauhi semua bentuk praktek ramalan dan perdukunan.
🔺 Bentengi diri dengan tauhid dan zikir.
Semoga kita semua dijauhkan dari tipu daya syaitan, dan tetap teguh dalam tauhid yang murni.
اللهم ثبت قلوبنا على دينك
Ya Allah, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu.
Sumber Bacaan:
-
Muqarraratut Tauhid, Jilid 3, hlm. 47–52
-
Syarah Kitab Tauhid – Fathul Majid
-
Tafsir QS An-Naml: 65 dan QS Al-Jin: 26–27
Komentar
Posting Komentar