Keutamaan Membaca Al-Qur'an

 Oleh Ust. Drs. Abu Bakar



Membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang paling agung, karena mengandung nilai pahala yang besar, memberikan ketenangan jiwa, memperkuat keimanan, serta menjadi sumber hidayah dan jalan hidup yang lurus.

Para ahli tafsir menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an itu sendiri merupakan ibadah, sekalipun belum memahami maknanya sepenuhnya. Maka, orang yang rajin membaca dan mengajarkan Al-Qur’an akan termasuk golongan manusia terbaik.


1. Sebaik-baik Manusia Adalah yang Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
(رواه البخاري عن عثمان بن عفان رضي الله عنه)

Artinya:
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.
(HR Bukhari dari Utsman bin ‘Affan ra)


2. Pahala Membaca Al-Qur’an Setiap Huruf

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ: ﭑﭓﭒ حَرْفٌ، وَلَـٰكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ
(رواه الترمذي والدارمي عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه)

Artinya:
Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan 'Alif Lām Mīm' itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lām satu huruf, dan Mīm satu huruf.
(HR Tirmidzi dan Ad-Darimi dari Abdullah bin Mas‘ud ra)


3. Pahala Bagi yang Mahir dan yang Masih Belajar

ٱلْمَاهِرُ بِٱلْقُرْآنِ مَعَ ٱلسَّفَرَةِ ٱلْكِرَامِ ٱلْبَرَرَةِ، وَٱلَّذِى يَقْرَأُ ٱلْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَانِ
(رواه مسلم عن عائشة رضي الله عنها)

Artinya:
Orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan terbata-bata dan sulit, maka baginya dua pahala (pahala membaca dan pahala usaha/kesulitannya).
(HR Muslim dari Aisyah ra)


4. Rumah yang Tidak Diisi Al-Qur’an seperti Rumah Runtuh

إِنَّ ٱلَّذِى لَيْسَ فِى جَوْفِهِ شَىْءٌ مِّنَ ٱلْقُرْآنِ كَٱلْبَيْتِ ٱلْخَرِبِ
(رواه الترمذي، حديث صحيح)

Artinya:
Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak ada sedikit pun dari Al-Qur’an (tidak menghafal, tidak membaca), maka ia seperti rumah yang roboh.
(HR Tirmidzi, hadits shahih)


Penutup

Mari kita jadikan membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas harian kita, bukan hanya sebagai amalan ibadah, tapi juga sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah dan memperbaiki kehidupan. Membaca, memahami, mengamalkan, dan mengajarkannya adalah ladang amal yang tidak akan pernah habis.

Semakin dekat seseorang dengan Al-Qur’an, semakin terang hidupnya.
Semoga kita semua termasuk golongan Ahlul Qur’an.

Baarakallaahu fiikum.


Sumber Bacaan:

  1. Tafsir Ibnu Katsīr, Jilid 1, hal. 11

  2. Lintasan Sejarah Al-Qur’an, Dr. Syauqi Daif, hal. 22–23

  3. Kuliah Ulumul Qur’an, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA, hal. 15–18, dll.


Komentar