Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Waktu adalah nikmat besar dari Allah SWT yang tidak akan pernah kembali setelah berlalu. Maka, siapa yang bijak adalah mereka yang menghargai dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Islam memberi perhatian yang sangat besar terhadap waktu. Bahkan, Allah SWT bersumpah atas nama waktu dalam surah Al-‘Ashr:
"Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran."
(QS Al-‘Ashr: 1–3)
Hadis Nabi SAW tentang Lima Waktu Penting
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ightanim khamsan qabla khamsin: hayātaka qabla mawtika, wa ṣiḥḥataka qabla saqamika, wa farāghaka qabla shughlika, wa syabābaka qabla haramika, wa ghināka qabla faqrika."
(HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Artinya:
"Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara:
-
Hidupmu sebelum datang kematianmu,
-
Sehatmu sebelum sakitmu,
-
Waktu luangmu sebelum kesibukanmu,
-
Masa mudamu sebelum masa tuamu,
-
Dan kayamu sebelum kefakiranmu."
Makna dan Kandungan Fiqih
-
Hidup sebelum mati
-
Gunakan setiap detik kehidupan untuk memperbanyak amal saleh, taubat, dan memperbaiki diri.
-
Mati bisa datang kapan saja; tidak mengenal usia atau kondisi.
-
-
Sehat sebelum sakit
-
Saat sehat, ibadah dan aktivitas lebih ringan dikerjakan.
-
Ketika sakit, fisik lemah dan kesempatan terbatas.
-
-
Waktu luang sebelum sibuk
-
Gunakan waktu senggang untuk belajar, beribadah, menolong sesama.
-
Jangan hanya diisi dengan hal sia-sia dan hiburan tak bermakna.
-
-
Masa muda sebelum tua
-
Waktu terbaik untuk produktivitas, belajar, bekerja, berdakwah, dan berjuang.
-
Masa tua sering diiringi kelemahan fisik dan penurunan kemampuan berpikir.
-
-
Kaya sebelum miskin
-
Harta adalah sarana ibadah: untuk sedekah, wakaf, menolong dhuafa.
-
Kekayaan bisa hilang, maka jangan ditunda beramal dengan harta.
-
Pesan Penutup
“Dunia ini adalah ladang akhirat.”
Manfaatkanlah waktu seoptimal mungkin selama kesempatan masih ada, karena penyesalan selalu datang terlambat.
Waktu, sebagaimana disebut dalam syair:
“Hidup di dunia hanya sementara. Tiada yang kekal, semua akan kembali ke alam baqa.”
(Syair: Ust. Nanang Qosim, Buku Bekal Da’wah)
Sumber Bacaan:
-
Mukhtārul Ahādīts, Ahmad Hasyimi Bik, hadis no. 203
-
323 Hadits dan Syair Bekal Da'wah, Ahmad Najieh
-
dan sumber-sumber klasik lainnya dalam ilmu Fiqih dan Adab Islam
Komentar
Posting Komentar