Mencintai Karena Allah

 Oleh USt. Drs. Abu Bakar




Tujuh Golongan yang Mendapat Naungan Allah

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu:"

  1. Pemimpin yang adil.

  2. Seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.

  3. Seseorang yang hatinya selalu terpaut pada masjid.

  4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah.

  5. Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita cantik dan bangsawan, namun ia berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada Allah.”

  6. Seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

  7. Seseorang yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga matanya meneteskan air mata.

(HR. Bukhari dan Muslim – hadits Muttafaq ‘Alaih)


Makna Cinta Karena Allah

Salah satu dari tujuh golongan tersebut adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka menjalin hubungan bukan karena kepentingan dunia, bukan karena harta, ketenaran, atau urusan pribadi lainnya, tetapi murni karena kecintaan kepada Allah dan untuk mencari ridha-Nya.

Cinta karena Allah (al-hubb fillah) adalah bentuk cinta paling murni dalam Islam. Cinta ini dibangun atas dasar iman, takwa, dan kesetiaan dalam menjalankan kebaikan bersama. Persaudaraan semacam ini akan terhubung hingga ke surga, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis Nabi SAW.


Keutamaan Cinta Karena Allah

  1. Dicintai oleh Allah SWT.

  2. Akan dinaungi di hari kiamat.

  3. Akan berada di atas mimbar dari cahaya (nur) di sisi Allah.

  4. Persahabatan yang langgeng sampai ke akhirat.

Allah SWT berfirman:

“Teman-teman akrab pada hari itu (kiamat) saling bermusuhan, kecuali orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Az-Zukhruf: 67)


Penutup

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang mencintai karena Allah dan mendapatkan naungan Allah SWT di hari yang sangat dahsyat kelak, yaitu di Padang Mahsyar, ketika matahari sangat dekat dengan kepala manusia dan tidak ada perlindungan kecuali naungan dari Allah semata.

"Maka jagalah hubungan, perkuat persaudaraan, dan cintailah saudaramu karena iman yang sama, bukan karena dunia."


Sumber Referensi:

  1. Riyadhus Shalihin dan syarahnya (Bab: Fadhlu al-Hubb Fillah)

  2. Aqidatul Mukmin karya Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi

  3. dan lain-lain


Komentar