Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Menebarkan Salam sebagai Bukti Cinta kepada Rasulullah ﷺ
Salah satu bukti cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah mengamalkan perintah Allah SWT dan sunnah-sunnah Rasulullah yang shahihah. Di antaranya adalah mengucapkan dan menebarkan salam kepada sesama Muslim.
1. Perintah Menyebarkan Salam
a. Perintah dari Allah SWT
Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mengucapkan salam dalam berbagai situasi, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat berikut:
-
QS An-Nur: 27
-
QS An-Nur: 61
-
QS An-Nisa: 86
-
QS Adz-Dzariyat: 24–25
b. Perintah dari Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ juga memerintahkan untuk menyebarkan salam sebagai bentuk kasih sayang dan ukhuwah:
"Sebarkanlah salam di antara kalian."
(Muttafaq ‘alaih dari Abdullah bin Umar r.a. dan dari Abu Hurairah r.a.)
Bacaan lebih lanjut: Kitab Akhlaq, Riyadhus Shalihin, Bab Salam.
2. Keutamaan Menyebarkan Salam
-
Menumbuhkan kasih sayang di antara sesama Muslim.
(HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
-
Jalan masuk surga dengan selamat.
(HR Tirmidzi dari Abu Yusuf r.a., hadis ini hasan shahih menurut Tirmidzi)
3. Lafaz Salam dan Balasannya
Terdapat tiga bentuk ucapan salam yang diajarkan Nabi ﷺ, masing-masing dengan tingkatan pahala yang berbeda:
Lafaz Salam | Arti | Pahala |
---|---|---|
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ | “Keselamatan bagi kalian” | 10 |
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ | “Keselamatan dan rahmat Allah bagi kalian” | 20 |
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ | “Keselamatan, rahmat, dan keberkahan Allah bagi kalian” | 30 |
(HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Imran bin Husain r.a., hadis ini hasan)
4. Catatan tentang Tambahan Lafaz
Dalam redaksi salam yang shahih dan dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, tidak ditemukan:
-
Tambahan lafaz “ta‘aalaa” setelah kata “Allah”
-
Tambahan lafaz “‘alaikunna” setelah “‘alaikum” (meskipun konteksnya kepada perempuan)
Karena itu, cukupkanlah diri kita dengan lafaz yang telah diajarkan Nabi ﷺ, karena itulah yang paling afdhal dan dijamin kebenarannya.
Penutup
Menyebarkan salam adalah bagian dari akhlak Islami yang luhur dan merupakan sarana membangun ukhuwah dan cinta kasih antar sesama Muslim. Jangan meremehkan salam, sebab ia adalah pembuka pintu surga dan simbol cinta kepada sunnah Rasulullah ﷺ.
Mari biasakan memberi salam, dengan niat ibadah dan menyebarkan kedamaian.
Baarakallaahu fiikum.
Sumber Rujukan:
-
Riyadhus Shalihin dan syarahnya – Syaikh Ibn ‘Utsaimin
-
Kulliyah Akhlaq – Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA
-
Lain-lain
Komentar
Posting Komentar