Oleh Ust. Drs. Abu Bakar
Pengertian Wali
Kata wali secara bahasa berarti orang yang melindungi dan menolong orang lain. Dalam istilah agama, wali terbagi menjadi dua macam besar, yaitu:
1. Wali Allah
Yaitu orang-orang yang membela agama Allah, menyebarkan dakwah dengan ikhlas tanpa pamrih, dan beramal karena mengharap ridha Allah semata.
Ciri-Ciri Wali Allah:
-
Tidak merasa takut atau bersedih dalam perjuangan, meskipun dalam keadaan sulit.
-
Beriman dan bertakwa kepada Allah dengan teguh dan istiqamah.
-
Mendapat kabar gembira di dunia dan akhirat, tidak mudah gelisah, selalu optimis.
📖 Baca QS. Yunus: 62–64, QS. Al-A‘raf: 196.
Firman Allah SWT:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di kehidupan dunia dan akhirat.”
📖 (QS Yunus: 62–64)
2. Wali Syaitan
Yaitu orang-orang yang membantu setan, bekerja sama dengan jin, dukun, tukang sihir, atau paranormal untuk menyesatkan manusia, terutama orang-orang beriman.
Ciri-Ciri Wali Syaitan:
-
Menyesatkan banyak orang dari jalan kebenaran.
-
Membisiki manusia dengan ucapan manis yang menipu.
-
Menduga mendapat hidayah atau kelebihan, padahal sebenarnya itu adalah istidraj — bentuk ujian dan penyesatan dari Allah karena kefasikan dan kedurhakaan mereka.
📖 Baca QS. Al-An‘am: 112, 127, QS. Al-A‘raf: 30.
Contoh Fenomena Istidraj:
-
Bisa “terbang”, mengaku salat Jumat di Mekkah, tahu barang hilang, nerawang masa depan, dll., namun akidahnya menyimpang, malas ibadah, atau menyelisihi sunnah Nabi ﷺ.
Hati-hati terhadap orang yang mengaku-ngaku wali, padahal tidak jelas ibadah dan akhlaknya.
Perbandingan Singkat
Aspek | Wali Allah | Wali Syaitan |
---|---|---|
Tujuan | Membela agama, berdakwah ikhlas | Menyesatkan dan menipu manusia |
Hubungan spiritual | Dekat dengan Allah, rajin ibadah | Bekerja sama dengan jin, syirik |
Ciri khas | Tenang, sabar, istiqamah | Mempamerkan “karomah” tanpa akidah |
Amal | Sesuai sunnah, mengajak pada kebaikan | Bertentangan dengan sunnah |
Sumber Rujukan:
-
Syarah Tauhid – Fathul Majid
-
Muqorrorotut Tauhid – Jilid III
-
Aqidatul Mukmin – Abu Bakar Al-Jazairi
Komentar
Posting Komentar